https://jabar.times.co.id/
Berita

Pesta Pathok, Bakal Jadi Acara Ikonik Tahunan Kota Tasikmalaya

Kamis, 19 Juni 2025 - 19:41
Pesta Pathok, Bakal Jadi Acara Ikonik Tahunan Kota Tasikmalaya Dua ekor domba saat mengikuti Pesta Pathok di Lanud Wiriadinata beberapa pekan yang lalu. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Upaya melestarikan budaya Sunda dan mengenalkan kembali sejarah perjuangan rakyat Tasikmalaya kepada generasi muda, Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI) Kota Tasikmalaya resmi mewacanakan penyelenggaraan kegiatan bertajuk "Pesta Pathok" yang akan digelar pada Oktober 2025. 

Momentum ini akan bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya. Wacana strategis ini disampaikan langsung oleh Ketua HPDKI Kota Tasikmalaya, Yudhi Risnandi, beserta jajaran pengurus dalam audiensi resmi bersama Wakil Wali Kota Tasikmalaya, R. Dicky Chandranegara, di ruang kerja Wakil Wali Kota, Kamis (19/6/2025). 

ruang-kerja-Wakil-Wali-Kota-Tasikmalaya.jpgPengurus HPDKI Kota Tasikmalaya berfoto bersama Wakil Wali Kota Tasikmalaya dan Kadisporabubpar di ruang kerja Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Kamis (19/6/2025)

Saat ditemui usai audiensi, Yudhi Risnandi menyampaikan bahwa Pesta Pathok bukan sekadar ajang kompetisi ketangkasan hewan ternak seperti domba dan kambing, melainkan juga ruang edukasi budaya, silaturahmi antar peternak, serta media untuk mengenang sejarah perjuangan rakyat Tasikmalaya.

“Kami ingin menghadirkan kegiatan yang bukan hanya kompetisi ketangkasan hewan ternak, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi, edukasi budaya, serta pengingat akan sejarah perjuangan lokal,” ungkap Yudhi, Kamis (19/6/2025).

Adapun lokasi yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini adalah kawasan wisata sejarah Karangresik, wilayah yang menyimpan catatan penting dalam perjuangan rakyat melawan penjajah Belanda.

Pesta Pathok menurut Yudhi akan dirancang menjadi festival multi-dimensi dengan kegiatan utama seperti Lomba ketangkasan domba dan kambing (adu kecepatan, adu ketangkasan melewati rintangan), Kontes penampilan hewan ternak berdasarkan postur tubuh, kesehatan, dan adeg-adeg, Edukasi sejarah perjuangan rakyat Tasikmalaya

Selain itu ada Pameran UMKM dan produk peternakan lokal dan Pertunjukan budaya Sunda dan kesenian tradisional seperti Pencak Silat.

Selain berfungsi sebagai ajang hiburan dan kompetisi, Pesta Pathok diharapkan bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi peternak lokal serta memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap akar sejarah dan budaya mereka.

“Ini semangat baru bagi peternak untuk lebih berkontribusi terhadap pembangunan kebudayaan lokal,” tambah Yudhi.

Menambahkan latar historis kegiatan ini, tokoh budaya Tasikmalaya, Abah Idi yang ikut hadir dalam pertemuan menuturkan alasan pemilihan lokasi Karangresik bukan tanpa makna. 

Wilayah yang terletak di perbatasan antara Tasikmalaya dan Ciamis ini pernah menjadi medan tempur sengit dalam agresi militer Belanda II pada 7 Agustus 1947.

"Karangresik, yang dibelah oleh Sungai Citanduy, menjadi saksi bisu pertempuran antara rakyat dan tentara Indonesia dengan pasukan Belanda. Bahkan jembatan Karangresik saat itu dibakar untuk mencegah masuknya pasukan musuh," terang Abah Idi.

Dalam peristiwa tersebut, tentara dari Detasemen Kodongan Divisi Siliwangi bersama laskar rakyat berhasil memukul mundur pasukan Belanda. Salah satu prestasi besar adalah direbutnya tank kecil jenis Bingo, yang sempat dijadikan monumen di Karangresik, sebelum akhirnya dipindahkan ke Bandung oleh TNI AD karena kurang terawat.

Saat pertemuan Wakil Wali Kota R. Dicky Chandranegara menyambut baik rencana besar HPDKI tersebut. Dalam kesempatan itu, ia menilai Pesta Pathok sebagai kegiatan yang bisa memperkaya kalender budaya dan pariwisata Tasikmalaya yang akan mengangkat potensi budaya yang sangat potrnsial dimiliki oleh Kota Tasikmalaya.

Senada dengan itu, Kepala Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Dr. Dedy Mulyana, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana HPDKI. Ia menyebut acara ini sebagai momen strategis untuk menyatukan potensi budaya, pariwisata, ekonomi, dan nilai sejarah dalam satu panggung rakyat.

“Pesta Pathok ini akan menjadi ruang strategis untuk menggabungkan potensi budaya, pariwisata, dan nilai sejarah. Tasikmalaya punya banyak cerita heroik yang belum banyak diketahui generasi muda. Momentum ini sangat tepat,” ujarnya.

Dedy juga berharap, kegiatan ini menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk berinovasi dan bersinergi dengan pemerintah.

“Ini bukan hanya pesta domba atau kambing. Ini pesta kebudayaan, pesta sejarah, dan pesta masyarakat,” tegas Dedy.

Potensi Ikonik Tahunan untuk Kota Tasikmalaya

Dengan menyatukan berbagai unsur dari ketangkasan ternak, pelestarian budaya Sunda, pengenalan sejarah perjuangan rakyat, hingga penguatan ekonomi kerakyatan Pesta Pathok 2025 berpotensi menjadi agenda ikonik tahunan di Kota Tasikmalaya.

"Kegiatan ini diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik hingga mancanegara yang tertarik dengan wisata budaya dan sejarah."pungkas Dedi.

Pihak HPDKI juga berharap keterlibatan aktif dari komunitas budaya, pelaku UMKM, institusi pendidikan, serta masyarakat luas dalam menyukseskan kegiatan ini. Karena sejatinya, menjaga warisan budaya dan menghormati sejarah perjuangan adalah tanggung jawab kolektif seluruh warga kota. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.