TIMES JABAR, BANJAR – Badan Kehormatan DPRD Kota Banjar memanggil N, anggota DPRD Kota Banjar yang diadukan istri sahnya lantaran diduga melanggar kode etik, Senin (3/2/2025).

Ketua Badan Kehormatan, Sutopo mengungkap bahwa agenda pemanggilan N untuk melakukan klarifikasi atas adanya pengaduan masyarakat.

"Kami sudah melakukan klarifikasi terhadap N dan memberi waktu baginya untuk memberikan jawaban secara tertulis," terangnya.

N diadukan U, istrinya, karena diketahui telah melakukan pernikahan siri dimana istri sirinya tersebut telah diikutasertakan dalam kunjungan kerja beserta komisi III DPRD Kota Banjar keluar kota.

"Memang secara aturan tidak dibenarkan jika dalam menjalankan tugasnya membawa perempuan yang bukan istri sahnya," tegasnya.

N saat ini menggugat cerai U ke Pengadilan Agama dan masih dalam proses persidangan. Sementara U sebelum melapor ke BK juga telah melaporkan perbuatan dugaan tindak pidana perzinahan, KDRT psikis dan penelantaran yang dilakukan N.

Atas pemanggilan dirinya oleh BK, N menyayangkan pengaduan istrinya ke BK karena menurutnya tidak sesuai substansi.

"Saya belum yakin terkait diri saya apakah benar atau salahnya karena saya diundang oleh BK karena pengaduan masyarakat. Nah, yang ingin saya tanyakan masyarakat mana yang merasa dirugikan. Ketika dia datang itu membawa korban apa nggak? Kan konteksnya pengaduan masyarakat itu kan berarti masyarakat banyak," tuturnya.

N mengaku dirinya juga punya hak untuk membela diri terkait permasalahan ini dan adapun benar atau tidaknya biarlah waktu yang menjawab.

"Jadi secara lisan sudah saya sampaikan dalam klarifikasi dengan BK. Tinggal menjawab secara tertulisnya," imbuhnya. (*)