https://jabar.times.co.id/
Berita

Ikatan Arsitek Indonesia Jabar Adakan Forum Aspirasi untuk Pemilihan Ketua

Sabtu, 27 Juli 2024 - 21:10
Ikatan Arsitek Indonesia Jabar Adakan Forum Aspirasi untuk Pemilihan Ketua Ar Georgius Budi Yulianto, IAI, AA. Ketua Umum IAI 2021 – 2024, hadir di Forum Aspirasi IAI Jabar di Savoy Homan Bandung (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Pemilihan Ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Jawa Barat periode 2024-2027 menjadi momen penting untuk mencerminkan aspirasi para anggotanya. Dalam rangkaian kegiatan terbaru, IAI telah menyelenggarakan berbagai forum diskusi yang melibatkan arsitek dari berbagai daerah.

Forum ini bukan hanya sekadar tempat bertukar pikiran, tetapi juga wadah untuk mengajukan ide-ide inovatif yang diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi profesi arsitek di Jawa Barat.

Forum IAI pun selama enam bulan perjalanan di 2024 telah banyak kegiatan yang dilaksanakan, seperti kerja sama bersama lembaga lain seperti UMN (Universitas Multimedia Nusantara) dalam pelaksanaan seminar, ”Sosialisasi Aplikasi Magang Satu Atap,” (21/06/24).

Atau yang terbaru di bulan Juli tanggal yakni kegiatan ARCASIA Thesis of The Year Award 2024 (TOY) hingga kegiatan yang dilakukan Sabtu (27/7/2024) yakni Forum Aspirasi: Pemilihan Ketua IAI Jawa Barat, 2024-2027.

Hal ini, tentunya tak luput dari dukungan IAI Pusat yang hadir dan memberikan banyak kontribusi terhadap pemilihan ketua IAI Jawa Barat ini.

“Pertama, arsitek itu dipahami sebagai profesi yang melayani kalangan menengah ke atas. Dalam hal ini kita perlu upaya mendekatkan diri kepada masyarakat di beberapa kegiatan pengabdian, misalnya selama ini kita tuh masuk di kegiatan proposal Rumah Sehat, Rumah Sehat TBC yang ke depan itu bisa lebih banyak lagi kegiatannya, lebih banyak lagi variasinya," ujar Ar Georgius Budi Yulianto, IAI, AA. Ketua Umum IAI 2021 – 2024, Sabtu (27/07/2024).

“Kita selama ini tidak bisa bekerja sendiri tetapi harus bisa bekerja sama dengan stake holder yang lain, perguruan tinggi, mahasiswa, supaya kita lebih kenal masyarakat,” ulasnya.

Georgius pun memaparkan bahwa amplifikasi karya dari setiap arsitektur itu banyak cara dan ragamnya, apalagi sekarang kanal-kanalnya sudah banyak baik di sosial media ataupun media besar digital atau media massa mainstream. Akan tetapi, yang terpenting menurutnya adalah tidak boleh berhenti aktif di masyarakat juga.

Ia menjelaskan bahwa selama ini arsitek itu kurang dikenal karena dia kurang berani untuk menampilkan dirinya di masyarakat tuturnya saat ditanyakan mengapa karya-karya arsitek kurang dikenal. Namun demikian, sekarang ini peringkat arsitek menurutnya sudah mulai lebih naik dan dikenal, terlebih belum lama ini di Asia.

“Bahkan, karya arsitek Indonesia itu banyak mendapat prestasi dan penghargaan. Belum lagi, karya-karya arsitek Indonesia itu banyak juga digunakan di negara Dubai, Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Itu juga bisa menjadi masterplan, bahkan di negara Amerika juga,” imbuh Ketua Umum IAI ini.

“Sementara, kinerja pengurus nasional, saat ini kita sedang membuat suatu system yang bisa mengimplementasikan regulasi itu masuk ke dalam desain. Karena, sekarang arsitek sudah memiliki undang-undang sendiri, menjadi profesi yang teregulasi maka semua karyanya itu harus dipertanggungjawabkan secara hukum,” jelas Georgius.

Ia pun berupaya mendorong teman-teman di IAI untuk lebih paham lagi perihal undang-undang tersebut dan semua system pun sedang dipersiapkan secara digital untuk mendukungnya.

Saat Ketua Umum IAI 2021-2024 ini ditanyakan perihal pendapatan seorang arsitek dan korelasinya dengan biaya kuliah yang demikian tinggi di jaman sekarang, ia pun menjelaskan bahwa jawaban dari pertanyaannya, secara jujur ada dua, pertama jika seorang arsitektur itu digeneralisasi sebagai seorang lulusan sarjana arsitek atau tidak? Tanyanya. Akan tetapi, jika seorang arsitek teregistrasi sebagai seorang arsitek, dia akan punya panduan berapa harusnya dia dapatkan fee.

Tentunya, ia pun mendorong semua lulusan arsitektur itu menjadi arsitek dengan memiliki STRA (Surat Tanda Registrasi Arsitek) dan itu akan menaikkan harga jualnya. Karena dengan dirinya memiliki STRA maka ia akan otomatis bisa menangani sendiri dan tidak perlu bekerja sama dengan yang lain untuk perijinannya.

“IAI Jawa Barat merupakan bagian dari IAI Nasional, jadi tentu mereka akan ikut dengan aturan nasionalnya. Tapi, tentu info-info yang masuk ke propinsi akan diteruskan ke IAI Nasional. Bahkan, sekarang ini, ada yang namanya kalkulator fee yang bisa diakses di iai.or.id., baik arsitek atau masyarakat bisa memperkirakan apabila menggunakan jasa seorang arsitek itu akan keluar biaya berapa?,” ucapnya. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.