TIMES JABAR, BANJAR – Sejak Banjar Waterpark (BWP) tutup terhitung bulan Mei 2019, sebanyak 80 persen aset BWP rusak dan hilang. Ini disampaikan Dewan Pengawas BWP, Dedi Suardi kepada TIMES Indonesia, Senin (16/1/2023). 

"Aset sekitar 80 persennya sudah rusak dan ada fasilitas juga yang sudah hilang," ungkapnya. 

Banjar Waterpark, wahana wisata air milik Pemkot Banjar yang pembangunannya menelan anggaran puluhan miliar rupiah ini sempat mati suri dan terbengkalai.

Kendati demikian, pemerintah melalui pihak ketiga selaku investor berupaya menghidupkan kembali wahana wisata yang dibangun pada tahun 2009 di lahan seluas 3,5 hektar. 

Saat ini, pihak pengelola akan segera mengoperasikan kembali kolam renang prestasi untuk umum bahkan menyiapkan kantin di dalam area Banjar Waterpark untuk menunjang fasilitas pengunjung.

"Ini perlu kerja keras untuk kembali mengoperasikan BWP secara keseluruhan. Perlu dukungan dari semua pihak," ujarnya.

Sasaran pengunjung ditargetkan siswa sekolah serta kelompok renang. Dan bagi pengunjung yang akan memanfaatkan kolam renang prestasi nantinya akan dikenakan tiket masuk.

"Secara bertahap kita akan operasikan lagi wahana yang masih bisa digunakan sementara untuk tiket masuk akan disiapkan. Untuk wahana-wahana yang lainnya memang perlu perbaikan bahkan penggantian karena memang kondisinya sudah tidak bisa digunakan lagi," paparnya. 

Pemkot Banjar kini tengah membuka seleksi untuk jabatan Direktur Banjar Waterpark yang baru setelah masa jabatan direktur yang lama berakhir tahun 2022. 

"Ya untuk penggantian direktur masih tahap pengulangan seleksi, karena seleksi yang sebelumnya dilaksanakan, jumlah pesertanya tidak memenuhi persyaratan. Sehingga diseleksi ulang," ungkapnya.

Pembenahan Kembali Banjar Waterpark Diapresiasi Berbagai Pihak

Pemerhati Pemerintah Kota Banjar Firman Nugraha SH CLA mengapresiasi langkah Pemerintah menghidupkan kembali Banjar Waterpark.

Menurutnya, masyarakat tentunya akan mendukung wisata milik Pemkot Banjar ini untuk kembali lagi beroperasi.

"Kita senang tentunya dengan rencana dikembangkannya kembali waterpark sebagai salah satu objek wisata di Kota Banjar. Tentunya kita masyarakat secara moril sangat mendukung, karena objek wisata suatu daerah merupakan hal yang dapat menjadi kebanggaan bagi warganya," ujarnya. 

Wisata harus dikembangkan di Kota Banjar karena sektor wisata banyak diminati dan bisa menjadi sumber pendapatan untuk daerah.

"Sektor pariwisata sudah menjadi sektor mainstream yang harus dikembangkan potensinya, terlebih bagi Banjar dengan statusnya sebagai sebuah kota. Secara tren, sektor pariwisata dewasa ini kian menjadi sektor unggulan yang berdampak besar bagi pembangunan daerah," ujarnya. 

Kebangkitan Banjar Waterpark akan mendongkrak juga perkembangan wisata yang lain yang ada di Kota Banjar. 

"Saya kira pembenahan Banjar Waterpark dapat menjadi momentum menggairahkan kembali pariwisata di Kota Banjar," tegasnya. (*)