https://jabar.times.co.id/
Berita

Jelang Pilkada 2024, Banner Bakal Calon Bupati Pangandaran Dinilai Minim Edukasi Politik

Kamis, 28 Maret 2024 - 11:03
Jelang Pilkada 2024, Banner Bakal Calon Bupati Pangandaran Dinilai Minim Edukasi Politik Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Pangandaran Asep Pudin (FOTO: Syamsul Maarif/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, PANGANDARAN – Sebaran banner sejumlah figur yang saat ini mensosialisasikan diri sebagai Bakal Calon Bupati Pangandaran dinilai minim edukasi politik. 

Kritik itu dilontarkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pangandaran. 

Sebagaimana diketahui, di beberapa lokasi saat ini di Kabupaten Pangandaran tersebar banner sejumlah figur dengan kemasan selamat menunaikan ibadah puasa atau Marhaban Ramadan.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Pangandaran Asep Pudin mengatakan, sebaran banner sosialisasi Bakal Calon Bupati tersebut ragam tanggapan dari masyarakat.

"Wajar jika ada yang berpendapat dan komentarnya juga beragam," kata Asep, Kamis (28/3/2024).

Banner alat sosialisasi figur Bakal Calon Bupati Pangandaran pun terkesan tidak sesuai dengan estetika ruang publik, berjejer sepanjang jalan dan tidak memberi kesan indah.

"Tidak ada pesan moral juga tidak memberikan edukasi secara politik dan belum mewakili narasi aspirasi berdemokrasi," tambah Asep.

Menurut Asep, harus juga disadari, sosialisasi yang luas pada ruang publik dari Bakal Calon Bupati Pangandaran tidak selalu menjadi indikator utama dalam menentukan pemenang Pilkada.

"Pemasangan banner sering kali dianggap sebagai langkah strategis untuk mendapatkan dukungan massa sebenarnya keliru," tegasnya.

Padahal banner yang tersebar belum bisa mewakili pesan moral, justeru harusnya paparan visi dan misi serta rekam jejak dan program kerja yang memiliki peran penting dalam meraih suara pemilih.

"Penomena anomali hasil kontestasi politik terutama Pilkada semakin terlihat jelas di berbagai daerah," terang Asep.

Meskipun jika beberapa Bakal Calon Bupati mendominasi ruang publik dengan kampanye yang gencar dan banner sosialisasi yang meluas, pada akhirnya pemilih cenderung mempertimbangkan aspek lain dalam menentukan pilihan.

"Paradigma pemilih menjadi lebih cerdas dan kritis dan akan membawa dampak signifikan dalam dinamika Pilkada," sambung Asep.

Pemilih tidak lagi terpaku pada popularitas seseorang atau intensitas kampanye semata. Pemilih cenderung memberikan perhatian lebih pada substansi program dan kemampuan calon untuk mengimplementasikannya.

Bisa saja terjadi, ketika Bakal Calon Bupati menggelar serangkaian kampanye besar-besaran dengan melibatkan banyak banner sosialisasi, namun pada akhirnya kalah dalam pemilihan oleh Bakal Calon Bupati yang fokus pada menyampaikan program konkret dan merespons langsung terhadap kebutuhan masyarakat.

Meskipun banner sosialisasi masih menjadi salah satu instrumen penting dalam kampanye politik, namun bukanlah satu-satunya faktor penentu dalam menentukan kemenangan dalam Pilkada.

Menurut Asep, pemilih yang cerdas dan terinformasi cenderung melihat jauh ke depan, mempertimbangkan visi dan misi serta kemampuan Bakal Calon Bupati Pangandaran untuk mewujudkan perubahan yang diinginkan masyarakat. (*)

Pewarta : Syamsul Ma'arif
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.