TIMES JABAR, BANJAR – Dampak tidak adanya perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia (PJTKI) ke luar negeri di Kota Banjar, Jawa Barat mengakibatkan warga yang ingin bekerja di luar negeri harus mencari perusahaan dari luar daerah. Hal itu menyulitkan warga Kota Banjar yang ingin bekerja di luar negeri secara resmi.

Tahun ini tercatat 23 warga Kota Banjar yang berangkat menjadi tenaga kerja di luar negeri. Namun, mereka diberangkatkan oleh perusahaan penyalur tenaga kerja dari luar Kota Banjar. 

"Belum ada satu pun perusahaan di Banjar yang menjadi penyalur tenaga kerja resmi, mungkin kendalanya karena orang belum tertarik untuk mendirikan perusahaan tersebut," ungkap Endi Apandi, Pengantar Kerja Ahli Muda Subkoordinator Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Banjar, Rabu (8/6/2022).

Endi berharap ada perusahaan resmi yang mau membuka jasa tersebut di Kota Banjar  karena usaha tersebut sangat potensial terutama untuk jalur pelayaran.

"Di Banjar ingin banyak pelaut, penangkap ikan, cargo, bahkan wisata. Di Banjar belum ada LPK yang menyalurkan tenaga kerja tersebut," jelasnya.

Menurutnya, sejauh ini minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri lebih memilih ke Jepang, Taiwan dan Korea. Namun tidak sedikit juga yang memilih bekerja di Malaysia dan Brunei Darussalam untuk penyesuaian bahasa. Pekerja Migran resmi saat ini berjumlah 23 orang itu dengan berbagai pekerjaan di antaranya di laut, rumah makan dan pabrik.  (*)