TIMES JABAR, INDRAMAYU – Setelah lebih dari 26 tahun lamanya sering mengalami gagal panen, kini 300 hektar areal tanaman padi di dua desa di Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, berhasil panen secara serentak pada musim ini.
Data dari pihak Kecamatan Krangkeng menyebutkan, areal lahan pertanian yang memasuki musim panen seluas 136 hektare di Desa Singakerta, dan 164 hektare di Desa Kapringan.
Camat Krangkeng, Ali Alamudin menjelaskan, panen raya kali ini merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para petani di Kecamatan Krangkeng. Pasalnya, mereka harus gigit jari selama puluhan tahun, lantaran selalu gagal panen.
"Ini merupakan berkah bagi petani yang selama ini tidak dapat panen padi," jelasnya, Senin (25/10/2021).
Ali menjelaskan, penyebab seringnya gagal panen, lantaran dua desa tersebut selalu kekurangan air. Namun, berkat terobosan dari Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar, aliran air melalui Irigasi Sindupraja saluran SR 6-JW7, akhirnya bisa mengairi sawah.
"Dengan adanya solusi itu, lahan sawah di dua desa tersebut panennya melimpah," tuturnya.
Ali menjelaskan, ada empat kelompok tani yang berperan, yakni Poktan Sri Lestari II dan Sri Lestari III Desa Singakerta, dan Poktan Panggungan dan Poktan Panggungan II dari Desa Kapringan yang berhasil mengembalikan lahan kering menjadi lahan subur pertanian. Dirinya pun berharap, masa tanam rendeng, petani di dua desa tersebut dapat mencapai hasil yang memuaskan.
"Saya berharap semoga di musim tanam musim depan petani di Desa Singakerta dan Desa Kapringan tidak gagal panen dan mendapat panen yang melimpah juga," ujarnya. (*)
Pewarta | : Selamet Hidayat (MG-417) |
Editor | : Deasy Mayasari |