TIMES JABAR, MAJALENGKA – Eks Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Majalengka Budi Victoriadi secara terbuka menyatakan dukungannya kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Karna Sobahi dan Koko Suyoko pada Pilkada 2024.
Dukungannya tersebut, menurut caleg dari Partai Golkar tersebut karena didorong oleh kebutuhan dan tantangan besar yang akan dihadapi Kabupaten Majalengka di masa depan.
Budi Vicktor mengungkapkan, baik Karna Sobahi maupun cabup Eman Suherman, pasangan calon lainnya, memiliki rekam jejak yang baik dalam pemerintahan. Menurutnya, kedua kandidat ini memiliki pengalaman birokrasi yang mumpuni dan keduanya juga anti-korupsi.
"Dari unsur birokrat, baik Karna maupun Eman sudah berhasil. Dua-duanya anti-korupsi, tidak pernah terjerat kasus korupsi, jadi sama-sama memiliki integritas yang baik," ujar mantan Ketua KNPI Majalengka ini, Sabtu (23/11/2024).
Namun, Budi menyatakan untuk menghadapi tantangan besar Kabupaten Majalengka ke depan, dibutuhkan seorang pemimpin yang memiliki visi jangka panjang dan pengalaman di luar birokrasi.
"Majalengka membutuhkan figur pemimpin yang tidak hanya berpengalaman di birokrasi, tetapi juga memiliki visi untuk memajukan daerah. Pengalaman yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam menghadapi perkembangan sektor riil dan industri yang semakin pesat," katanya.
Menurut Budi, meskipun kedua paslon memiliki pengalaman di bidang pemerintahan, Karna Sobahi memiliki keunggulan lebih, karena pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Majalengka selama dua periode sebelum menjadi Bupati.
Sementara Eman Suherman, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Majalengka, juga memiliki pengalaman birokrasi yang baik. Namun, Budi merasa pasangan Karna dan Koko lebih tepat untuk membawa Kabupaten Majalengka ke arah yang lebih baik.
"Pak Karna memiliki pengalaman birokrasi yang cukup panjang, mulai dari Wakil Bupati hingga Bupati. Sementara Pak Koko, selain memiliki pengalaman dalam dunia usaha, juga punya pengalaman yang luas dalam sektor riil, seperti bisnis pertanian dan kerja sama dengan perusahaan internasional, termasuk perusahaan Jepang. Ini sebuah pengalaman yang sangat berharga untuk Majalengka," jelas Budi.
Budi menilai, Majalengka dengan segala potensi alamnya, sangat membutuhkan pemimpin yang tidak hanya mengandalkan kekuatan birokrasi, tetapi juga yang mampu mengembangkan sektor riil, seperti agrobisnis.
"Majalengka dulu dikenal dengan kerajaan Talaga Manggung, yang terkenal dengan padi huma berkualitas tinggi. Ini adalah sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan. Saya melihat Koko Suyoko memiliki pengalaman yang sangat relevan untuk mengembangkan sektor ini di Majalengka," paparnya.
Menurut Budi, Koko Suyoko memiliki kemampuan untuk mengembangkan sektor bisnis, khususnya di bidang pertanian dan industri yang berbasis pada sumber daya alam, baik pertanian maupun peternakan.
"Koko punya pengalaman dalam mengembangkan sektor bisnis di bidang pertanian. Dia tahu bagaimana cara berkolaborasi dengan perusahaan internasional, dan ini bukan hal yang mudah. Pengalaman ini sangat berharga bagi Majalengka yang perlu memanfaatkan sektor pertanian dan peternakan untuk mendukung perekonomian daerah," tuturnya.
Sebagai salah satu daerah yang kaya akan sumber daya alam, Majalengka, menurut Budi, membutuhkan pemimpin yang mampu merencanakan dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis sektor riil.
"Majalengka membutuhkan pengembangan industri, pertanian, dan peternakan untuk bisa bersaing di tingkat regional maupun nasional. Dan Koko memiliki pengalaman yang sangat relevan dalam hal ini," kata Budi.
Beda Pilihan dengan Golkar
Budi juga mengungkapkan, ia memilih mendukung pasangan Karna-Koko meskipun partainya, Golkar, secara resmi mendukung pasangan calon lainnya, Eman Suherman dan Dena Muhamad Ramdhan.
"Saya mengesampingkan kepentingan pribadi dan kelompok. Saya melihat bahwa Kabupaten Majalengka butuh figur yang memiliki visi ke depan, yang bisa membawa perubahan positif untuk daerah ini," ujarnya.
Sebagai mantan Ketua Kadin dan Ketua KNPI Majalengka, Budi Vicktor berharap dukungannya ini dapat menjadi pertimbangan bagi masyarakat Majalengka dalam memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan.
"Saya harap masyarakat Majalengka bisa memiliki pemikiran yang sama dan memilih Karna dan Koko, karena mereka memiliki visi dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan Majalengka ke depan," tutupnya.
Pilkada Majalengka 2024 akan digelar pada 27 November 2024, dan Budi Vicktor berharap pilihan rakyat Kabupaten Majalengka akan mencerminkan kebutuhan dan potensi besar yang dimiliki daerah ini untuk masa depan yang lebih baik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Beda Pilihan dengan Golkar, Eks Ketua Kadin: Demi Majalengka, Saya Pilih Karna dan Koko di Pilkada 2024
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Faizal R Arief |