TIMES JABAR, CIANJUR – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengumumkan penutupan sementara seluruh jalur pendakian Gunung Gede, terhitung mulai 3 hingga 7 April 2025. 

Keputusan ini diambil setelah terdeteksi adanya peningkatan aktivitas gempa vulkanik di sekitar kawasan gunung yang berpotensi membahayakan keselamatan pendaki dan pengunjung.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Balai Besar TNGGP, Adhi Nurul Hadi, tertulis bahwa penutupan tersebut berlaku untuk seluruh jalur pendakian yang ada di kawasan TNGGP. 

Artinya lebih lanjut bagi para pendaki yang sudah melakukan pendaftaran untuk tanggal tersebut diminta untuk melakukan penjadwalan ulang perjalanan mereka. 

"Keputusan ini merupakan langkah preventif demi keselamatan semua pihak, mengingat potensi adanya letusan freatik yang bisa terjadi," ujar Adhi Nurul Hadi dalam pengumuman resmi.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengonfirmasi bahwa dalam enam jam pada 1 April 2025, tercatat 21 kali gempa vulkanik dalam yang menunjukkan adanya peningkatan tekanan di dalam tubuh Gunung Gede. 

"Untuk itu kami tegaskan meskipun belum ada indikasi pasti akan terjadinya erupsi besar, kondisi ini memicu kewaspadaan yang lebih tinggi," ujarnya.

TNGGP juga mengimbau kepada seluruh wisatawan dan masyarakat sekitar untuk menjauh dari kawasan gunung, mengingat potensi pelepasan gas beracun yang bisa terjadi dalam keadaan tertentu. 

Pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi lebih lanjut terkait status keamanan Gunung Gede. Pendaki dan masyarakat diharap selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang agar terhindar dari bahaya.

"Penutupan jalur pendakian ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga keselamatan publik dan mengantisipasi potensi bencana alam yang dapat terjadi dalam waktu dekat," tandasnya. (*)