TIMES JABAR, BANJAR – Gelar budaya bertajuk Cakrabumi Mustika Purwadaksi dalam rangkaian Ngabumi IV hari ini diselenggarakan di Wana Wisata Situmustika Kelurahan Karangpanimbal Kecamatan Purwaharja Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (6/8/2022).
Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana,S.Pd., M.H., bersama Dandim 0613 Ciamis, Kapolres Banjar serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menerima Iket Cakrabumi pada Gelar Budaya Ngabumi ini.
Iket Cakrabumi adalah ikat kepala ciri khas adat Sunda sebagai simbol ikatan persatuan dan kebersamaan masyarakat dan kepemerintahan kota Banjar yang disebut sebagai Kawargian Adat Banjar.
Wakil Wali Kota Banjar saat menerima Iket Cakrabumi dari pupuhu Cakrabumi Mustika Purwadaksi di Wana Wisata Situmustika Kota Banjar. (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Dijelaskan Ketua Panitia kegiatan, Panio, Iket kawargian cakrabumi ini adalah ikat yang sengaja di keluarkan di saat ngabumi yang ke 4.
"Mudah-mudahan bisa menjadi ikatan antara 4 kecamatan kota Banjar," katanya.
Iket adalah penutup kepala dari kain merupakan bagian kelengkapan sehari-hari pria di pulau Jawa dan Bali. Iket dipandang dan dianggap tepat sebagai benda yang dapat melindungi kepala saat melakukan aktivitas dan sekaligus menjadi atribut sosial.
"Bentuknya yang beragam diciptakan sebagai simbol yang berkaitan dengan keagamaan, upacara adat, dan status sosial tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap mempunyai peranan dalam suatu kelembagaan," jabarnya.
Rangkaian gelaran budaya Cakrabumi ini dilaksanakan selama 2 hari dengan berbagai kegiatan seperti Tawasulan, Nyakrabumi Mustika Purwadaksi, Kala Saniscara Budaya, Launching Iket Cakrabumi, gelar seni budaya, Sendratari Kalacakra dan Wayang Golek Sempalan yang berlangsung malam ini dengan dalang H Otong Zakariya.
Rangkaian Ngabumi ini, Panio menyampaikan harapannya sebagai pelaku adat budaya agar 4 sektor kepemerintahan yang mendapatkan Iket Cakrabumi dapat berjalan bersama.
"Bersama untuk menjaga dan memelihara kultur dan tradisi lokal supaya tidak tergerus oleh jaman dan tertindas oleh adat budaya orang lain," harapnya.
Wakil Wali Kota mengapresiasi kegiatan gelar budaya Cakrabumi ini. Menurutnya, kegiatan gelar budaya ini merupakan sebuah kekayaan budaya yang jika rutin digelar akan menjadi salah satu daya tarik pengunjung datang ke Kota Banjar.
"Inilah salah satu upaya untuk menjadikan kota Banjar sebagai kota tujuan dengan rutin menggelar event yang terbagi menjadi tiga, yaitu event olahraga, seni budaya dan kuliner yang melibatkan Pelaku UKM," paparnya.
Nana mengatakan kegiatan ini sangat luar biasa, dimana dua momen Tahun Baru Islam 1444 Hijriah dan HUT RI dikemas bersamaan.
"Keselarasan inilah bentuk bahwa Kota Banjar itu Nasionalis dan Religius, artinya budayawan dan ulama menyatu," sebutnya.
Ini dikaitkan dengan apa yang pernah disampaikan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir.Soekarno, yang dulu mencerminkan negara ini dengan tiga hal diantaranya berdaulat di bidang politik artinya merdeka, mandiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
"Ketiga hal ini adalah roh Bung Karno (Ir.Soekarno) dalam memimpin negara ini," jelas Wakil Wali Kota.
Nana berharap agar generasi mendatang dapat terus menggali budaya dan melestarikan warisan budaya leluhur sebagai wujud cinta dan melindungi aset daerah.
"Seperti kegiatan (Cakrabumi Mustika Purwadaksi) kali ini mengangkat baik itu tempat wisata, budaya, alam, religi dan ekonominya. Semuanya lengkap diwadahi dengan acara seperti ini," imbuhnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cakrabumi Mustika Purwadaksi, Budaya Ngabumi di Kota Banjar yang Perlu Dilestarikan
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Deasy Mayasari |