TIMES JABAR, JAKARTA – Dalam era modern yang penuh dengan hiruk-pikuk informasi dan tuntutan hidup yang cepat, kehadiran buku yang menginspirasi dan merangsang pemikiran menjadi semakin penting. Salah satu karya yang mencuri perhatian para pembaca muda adalah "Filosofi Teras" karya Henry Manampiring. Buku ini bukan sekadar bacaan, ini adalah panggilan revolusi untuk pikiran generasi muda.

Buku Filosofi Teras, mengangkat konsep filosofi stoik dengan cara yang segar dan relevan bagi anak muda. Henry Manampiring tidak hanya menyampaikan ajaran-ajaran filosofis kuno, tetapi juga merangkul generasi saat ini dengan pandangan yang inovatif dan penuh inspirasi. Buku ini menjanjikan sebuah perjalanan menuju pemikiran yang lebih kuat, tenang, dan berdaya tahan.

Kutipan Buku Filosofi Teras (FOTO: Senja Bahasa)

Pentingnya buku ini terletak pada penerapan filosofi stoik yang menciptakan revolusi dalam cara anak muda memandang hidup. Stoikisme, yang berkisar pada kendali diri dan ketenangan dalam menghadapi tantangan, dapat memberikan fondasi kuat untuk mengatasi tekanan dan ketidakpastian masa kini.

Henry Manampiring dengan cermat menghubungkan ajaran-ajaran filosofi stoik dengan realitas kehidupan sehari-hari anak muda. Melalui Filosofi Teras, pembaca diajak untuk mengeksplorasi kedalaman pikiran mereka sendiri, merenungkan nilai-nilai yang sesungguhnya, dan menemukan ketenangan dalam kekacauan dunia modern.

Buku ini bukan hanya menyajikan konsep-konsep filosofis secara teoritis, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Anak muda akan menemukan diri mereka dihantarkan ke dalam dunia gagasan baru yang memberdayakan, membantu mereka mencapai keseimbangan emosional dan mental.

"Filosofi Teras" bukan hanya buku untuk dibaca, melainkan pemandu revolusi pemikiran bagi generasi muda yang ingin menemukan makna sejati dalam kehidupan mereka. Henry Manampiring telah memberikan hadiah berharga berupa pandangan baru yang memperkuat dan merangsang perkembangan pribadi anak muda.

Stoik sendiri merupakan sebuah ajaran untuk menjadikan segala sesuatu menjadi lebih sederhana dan teratur serta memberi sebuah pemahaman agar manusia menciptakan kebahagiaan dalam hidupnya. Salah satu prinsip utama filosofi stoik adalah 'apatheia,' yang bukan berarti kekurangan emosi, tetapi lebih kepada kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh emosi negatif.

Hal ini dapat membantu Generasi Z untuk mengatasi tekanan dan tuntutan hidup yang seringkali dapat memunculkan stres dan kecemasan.

Generasi Z tumbuh di era digital yang penuh dengan kompleksitas dan tuntutan. Informasi yang terus berubah, tekanan media sosial, dan ketidakpastian ekonomi seringkali menjadi beban berat bagi mereka. Filosofi stoik menawarkan alat untuk membantu mereka meresapi dan mengatasi tantangan-tantangan ini.

Penyegaran mental melalui filosofi stoik memungkinkan anak muda untuk melihat masalah sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Ketika mereka mampu mengendalikan reaksi terhadap situasi yang sulit, mereka dapat dengan lebih efektif mengelola emosi mereka dan membuat keputusan yang lebih baik.

Selain itu, filosofi stoik mengajarkan pentingnya 'prosoche' atau perhatian terhadap saat ini. Dalam dunia yang penuh dengan distraksi, Generasi Z dapat belajar untuk menghargai momen sekarang dan fokus pada apa yang dapat mereka kendalikan. Ini tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga mengurangi kecemasan tentang masa depan yang belum terjadi.

Di era Gen-Z ini banyak sekali anak muda yang menyadari bagaimana isu-isu tentang Kesehatan mental. Namun juga banyak ditemukan mereka tidak bisa mengontrol dan mendapatkan sebuah solusi dan pemahaman tentang kesehatan mental itu sendiri. Dapat ditemukan di sekitar kita akan anak muda yang mudah menyerah dengan kondisi mentalnya sendiri.

Dengan hadirnya buku yang bertajuk filosofi stoik ini adalah sebuah obat yang pas untuk menanggulangi banyaknya anak muda yang memiliki masalah masalah Kesehatan mental seperti Overthingking, galau, cemas berlebih, tidak dapat mengontrol emosi, bahkan yang ingin mengakhiri hidupnya.

Buku ini sangat gampang dicerna bahkan untuk orang awam yang tidak pernah membaca referensi filosofis sebelumnya. Buku ini memang didesain khusus untuk memahami karakter serta permasalahan anak muda. Dengan diberikan cuplikan cerita sejarah yang diiringi dengan quotes-quotes stoik akan memunculkan Kembali gairah semangat hidup orang yang nantinya digadang gadang akan menjadi generasi emas pada tahun 2045 kelak ini. 

Buku ini setidaknya harus dibaca sekali seumur hidup untuk Gen-Z Karena buku ini benar benar sangat sesuai dengan kehidupan nyata mereka. Masa depan Generasi Z dihadapkan pada tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan teknologi yang terus berkembang, perubahan iklim global, dan tantangan sosial, mereka membutuhkan ketangguhan mental dan pemikiran yang kokoh untuk menghadapi dinamika kompleks ini. (*)