TIMES JABAR, BANDUNG – Tahun 2024 ini merupakan roadshow ke-10 dari pelaksanaan pameran Indonesia Apparel Production Expo, sejak pertama kali diselenggarakan di Bandung pada tahun 2014. Sepuluh tahun perjalanan bukan merupakan waktu yang singkat bagi perjalanan pameran ini.
Di kota Bandung sendiri, IAPE kali ini adalah pameran ke-9, dengan tahun 2021 dan 2022 pameran ini tidak bisa dilaksanakan karena pandemi.
Indonesia Apparel Production Expo (IAPE) merupakan pameran mesin dan produksi pakaian yang akan menampilkan proses dan kebutuhan produksi pakaian dari hulu ke hilir, mulai dari bahan kain, mesin dan perlengkapan garmen, konveksi, sablon, digital printing, hingga lini-lini bisnis turunannya.
IAPE mempertemukan para supplier dan distributor mesin dan teknologi di bisnis apparel dengan customer/pengunjung yang akan menggunakan dan mengaplikasikan teknologinya.
"Salah satu misi dari pameran IAPE 2024 ini adalah untuk meningkatkan kapasitas industri produksi pakaian dan turunannya secara nasional melalui event di berbagai kota, sehingga masyarakat akan mendapatkan informasi mengenai proses-proses bisnis/industri ataupun teknologi terkini untuk menghasilkan produk berkualitas, memiliki kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri, hingga berdaya saing di skala internasional dengan melakukan ekspor," ujar Bryan Whildan Arsaha, Direktur Moremedia Kreasi Indonesia, Rabu (6/11/2024).
"10 tahun ini juga memberikan pembelajaran yang banyak, bawah pameran ini semakin matang, dan merupakan sebuah pencapaian tersendiri, bahwa pameran ini menjadi pameran mesin dan industri produksi pakaian terbesar di kawasan Jawa Barat yang tetap eksis dan solid," tuturnya.
Bryan mengutarakan bahwa salah satu misi dari pameran IAPE 2024 ini adalah untuk meningkatkan kapasitas industri produksi pakaian dan turunannya secara nasional melalui event di berbagai kota, sehingga masyarakat akan mendapatkan informasi mengenal proses-proses bisnis/industri ataupun teknologi terkini untuk menghasilkan produk berkualitas, memiliki kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri, hingga berdaya saing di skala internasional dengan melakukan ekspor.
Ia pun menerangkan bahwa kota Bandung sudah lama dikenal sebagai kota yang menjadi barometer industri produksi pakaian, dilaksanakannya JAPE dimaksudkan untuk senantiasa menjaga eksistensinya, stimulus, dan menggairahkan kembali semangat industri produksi pakaian, baik itu untuk tingkat lokal regional dan nasional. IAPE telah hadir di berbagai kota besar di Indonesia, diantaranya Surabaya Solo Bali Makassar Semarang.
Direktur Moremedia juga menjelaskan bahwa Bandung selalu memberikan kesan sendiri. Sejak pertama kali dilaksanakan hingga kini, IAPE terus tumbuh dan berbenah. IAPE senantiasa berusaha untuk menghadirkan pameran dengan peserta-peserta terbaik di bidang-bidang pendukung bisnis produksi pakaian, senantiasa beradaptasi terhada kecepatan teknologi di era masa kini. Peserta pameran silih berganti mengisi, ada yang secara rutin berpartisipasi sejak 2014, ada yang baru.
"Pengunjung pameran juga tergerak datang, tak sedikit yang level bisnisnya sudah sangat berkembang. Yang dulunya merintis dari skala UMKM, bersama-sama membangun bisnis dari pertama pameran IAPE ini dilaksanakan, sekarang sudah tumbuh besar, bahkan ada yang memiliki cabang usaha di berbagai kota di Indonesia," kata Bryan.
"Segala perjalanan ini semoga akan terkenang, bahwa komitmen lAPE adalah untuk menjadi wadah edukasi, inovasi, yang berujung pada terciptanya transaksi, yang menggerakkan perekonomian wilayah.Semakin pesat perkembangan zaman menjadikan tantangan di dunia bisnis produksi pakaian semakin kompleks dan bervariasi. Oleh karenanya, penyelenggaraan IAPE menjadi penting," jelasnya.
Bryan mengatakan bahwa IAPE menjadi salah satu starting point bagi yang ingin memula usaha, juga menjadi checkpoint bagi pengembangan bisnis para pelaku usaha yang sudah eksis. Ribuan undangan didistribusikan, promosi melalui berbagai media digalakkan, online maupun offline.
"Melalui pameran ini, kami memiliki misi untuk menghadirkan pameran yang dapat menjadi business hub dalam mempertemukan berbagai stakeholders di bisnis terkait, mulai dari lembaga pemerintah, para pelaku usaha di industri kreatif, komunitas kretif, praktisi di dunia garment-konveksi-sablon-digital printing textile, fashion designer dan fashion enthusiast, hingga lembaga akademik seperti perguruan tinggi, SMK, dan lembaga kursus," imbuh Bryan.
Sang Direktur pun mengutarakan bahwa terlaksananya pameran ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Untuk itu ia pun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, semoga pameran ini dapat memberikan manfaat bagi semua.
"Adapun jika selama persiapan hingga pelaksanaan di tahun kesembilan ini terdapat kekurangan, dengan rendah hati kami menghaturkan permohonan maaf. Akhirnya, terimakasih atas kehadiran dan partisipasinya di IAPE 2024 Bandung," kata Bryan menutup paparan. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Deasy Mayasari |