TIMES JABAR, BANDUNG – Banteng Muda Indonesia (BMI) sebagai organisasi sayap kepemudaan dari PDI Perjuangan terpanggil untuk turut serta mengatasi masalah stunting di Indonesia.
"Kami berpartisipasi berupaya menurunkan kasus stunting yang jumlahnya masih tinggi di Indonesia," jelas Sumarna Triana Agusta, Ketua DPP Keanggotaan dan Organisasi BMI.
Menurut Sumarna, BMI menjalankan instruksi partai untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting. Upaya yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi dan edukasi berupa penyuluhan ke berbagai wilayah di Indonesia.
Terkait hal ini, PDI Perjuangan berkolaborasi dengan pihak BKKBN dalam upaya melakukan sosialisasi dan edukasi atau penyuluhan tentang stunting. "Rekan-rekan BMI dilibatkan dalam kegiatan ini," jelasnya.
Atas dasar keprihatinan terhadap masalah stunting tersebut, BMI melaksanakan aksi nyata berupa memberikan penyuluhan kepada ibu hamil terutama tentang skrining stunting di beberapa daerah di Indonesia.
Berbagai produk makanan di Posko Pasar Gotong Royong (Foto: Hilman/TIMES Indonesia)
BMI pun menggandeng para tenaga kesehatan setempat untuk memberikan penyuluhan dan skrining tersebut.
Ibu hamil yang sehat tentunya dapat menyiapkan anak-anak yang sehat juga bila memiliki wawasan yang cukup mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang. Dengan demikian, anak bisa tumbuh sehat dan berprestasi.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat khususnya bagi perempuan dan ibu hamil. "Kegiatan seperti ini ke depannya akan sering dilaksanakan dan berkelanjutan," paparnya.
Sebagai informasi, stunting merupakan masalah gizi kronis yang bisa menimbulkan dampak jangka panjang. Di antaranya, penurunan kemampuan kognitif, prestasi belajar, rendahnya kekebalan tubuh hingga berbagai risiko terkena penyakit lainnya.
Pencegahan stunting di Indonesia memang menjadi perhatian luar biasa dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Karena itu, PDI Perjuangan berupaya untuk mencari solusi penanganan atau pencegahan masalah ini.
Selain memberikan sosialisasi dan edukasi berupa penyuluhan, BMI juga terlibat dalam program sosialisasi menu bergizi di antaranya makanan yang mengandung daun kelor.
Kemudian, melakukan kampanye untuk memanfaatkan bahan pangan lokal yang berada di daerah masing-masing. Tentunya, bahan pangan lokal tersebut memiliki kandungan gizi yang baik.
Sebagai langkah konkret terkait hal ini, DPP PDI Perjuangan menyelenggarakan acara dengan tema "Lomba dan Gebyar Inovasi Menu Berbasis Pangan Lokal" di Kiara Artha Park, Bandung, Minggu (2/10/2022) kemarin.
Warga antre menu sehat berbasis pangan lokal di Bandung. (Foto: Hilman/TIMES Indonesia)
Sumarna juga menjelaskan, PDI Perjuangan memiliki aplikasi Media Pintar Perjuangan untuk para kader termasuk BMI. Pada aplikasi MPP ini, terdapat fitur Pasar Gotong Royong.
Di dalam aplikasi ini, para kader PDI Perjuangan dapat menjual atau membeli produk yang ditawarkan dalam platform Pasar Gotong Royong.
Dengan demikian, dapat membantu kader-kader lainnya dan menumbuhkan semangat bangkit perekonomian Indonesia, tumbuh kembang mekar bersama.
Berdasarkan data, secara nasional kader-kader PDI Perjuangan yang sudah download pada MPP ini sudah mencapai 600 ribu lebih. Untuk di Jawa Barat, kader-kader PDI Perjuangan yang men-download atau mendaftar sudah mencapai 258 ribu orang.
Sedangkan, toko atau UMKM yang ada sudah mencapai jumlah 1.200, angka secar nasional. Untuk di Jawa Barat sendiri, ada sebanyak 958 toko atau UMKM yang terdaftar.
Hal ini diyakini Banteng Muda Indonesia (BMI) dan PDI Perjuangan, akan dapat menumbuhkembangkan kekuatan UMKM menjadi kekuatan ekonomi rakyat. (*)
Pewarta | : Hilman Hilmansyah (MG-312) |
Editor | : Ronny Wicaksono |