TIMES JABAR, CIANJUR – PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah menetapkan rute kereta api yang menghubungkan Bandung dan Cianjur sebagai salah satu fokus utama dalam agenda reaktivasi jalur nasional.
Langkah strategis ini dilakukan guna merealisasikan target Presiden Prabowo Subianto yang ingin memperluas jaringan rel aktif di tanah air hingga mencapai 12.000 kilometer.
Angka tersebut merupakan peningkatan signifikan mengingat saat ini panjang lintasan kereta api yang beroperasi di seluruh Indonesia baru menyentuh kisaran 7.000 kilometer.
Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyampaikan bahwa pemilihan jalur Bandung-Cianjur didasarkan pada kondisi lapangan di mana beban jalan raya pada koridor tersebut sudah sangat jenuh oleh kendaraan pribadi.
Ia menegaskan bahwa pengaktifan kembali jalur rel ini merupakan jawaban untuk menghadirkan moda transportasi massal yang tidak hanya efisien dan berkelanjutan, namun juga efektif dalam mengatasi persoalan kemacetan yang kronis.
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Metty Triantika, menyatakan kegembiraannya atas kepastian rencana reaktivasi yang dinilai sebagai solusi jangka panjang bagi mobilitas warga.
Metty mengamati bahwa selama ini masyarakat cenderung sangat bergantung pada kendaraan pribadi, yang pada akhirnya memicu biaya perjalanan tinggi serta penurunan kenyamanan akibat lalu lintas yang padat.
Lebih lanjut dirinya berpendapat bahwa kebijakan ini adalah langkah taktis untuk memperkuat konektivitas antarwilayah yang selama ini terhambat oleh keterbatasan akses transportasi publik.
"Kami di DPRD Cianjur tentu menyambut sangat baik rencana reaktivasi jalur kereta api ini karena ini bukan sekadar menghidupkan kembali moda lama, melainkan solusi masa depan yang ramah lingkungan dan pro-rakyat," ujar Metty, Jumat (26/12/2025).
Ia berharap kehadiran kembali kereta api ini mampu memangkas waktu tempuh dan memberikan alternatif perjalanan yang lebih murah bagi warga Cianjur maupun Bandung. Proyek ini diharapkan menjadi tonggak sejarah baru bagi kemajuan transportasi di Jawa Barat.
Dukungan juga datang dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, yang menilai proyek ini akan memberikan dampak berganda bagi masyarakat.
Menurut pandangannya, bahwa keberadaan kereta api akan mempercepat pergerakan orang serta memicu pertumbuhan sektor logistik, ekonomi lokal, hingga pariwisata di wilayah Cianjur.
"Selain itu angkutan berbasis rel dianggap jauh lebih mumpuni dalam memindahkan beban distribusi barang dari aspal jalan raya ke jalur kereta yang lebih stabil," katanya. (*)
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Bambang H Irwanto |