TIMES JABAR, BANDUNG – Peneliti sejarah sekaligus penulis, Yudi Hamzah, meluruskan narasi tentang asal-usul Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo). Ia menegaskan bahwa lahan kebun binatang tersebut sejak awal bukan milik perorangan, melainkan berasal dari taman kota yang dibangun oleh pemerintah.
Yudi menjelaskan bahwa sebelum menjadi kebun binatang, kawasan itu adalah sebuah taman yang sengaja dibuat oleh pemerintah kota sebagai hadiah peringatan 25 tahun Kota Bandung di masa Hindia Belanda.
“Awalnya itu taman. Dibuat oleh pemerintah kota saat itu sebagai kado ulang tahun Kota Bandung. Baru kemudian sebagian lahannya digunakan untuk kebun binatang,” ujarnya di Bandung, Senin (29/12/2025).
Menurut risetnya, luas taman awal sekitar lima hektare, sementara luas Bandung Zoo saat ini hampir 14 hektare. “Batas-batas penambahannya masih saya telusuri,” tambah Yudi, yang meneliti berdasarkan arsip sejarah, terutama surat kabar berbahasa Belanda sezaman, untuk bukunya berjudul "Kado untuk Bandung: Dari Taman Menjadi Kebun Binatang".
Lebih dari sekadar data teknis, Yudi menekankan nilai historis dan kultural yang melekat pada kebun binatang tersebut. Ia menyebutnya sebagai bagian dari memori kolektif warga Bandung lintas generasi.
“Secara kultural, kebun binatang ini milik warga. Lahannya milik pemerintah, pengelolaannya untuk kepentingan publik. Kalau sampai hilang, masyarakat pasti kehilangan ruang rekreasi dan edukasi yang punya ikatan emosional sangat kuat,” tegasnya.(*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Faizal R Arief |