TIMES JABAR, MAJALENGKA – Sumurtama merupakan sebuah situs berupa sumur tua yang berada di tengah-tengah jalan Desa Surawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Sumur kramat yang dianggap sakral oleh sebagian masyarakat itu, sekilas terlihat seperti tugu bundaran atau monumen yang berada di tengah-tengah jalan.
Dikutip dari kanal Youtube Masika Ngalap Barokah, bahwa legenda Sumurtama ini dikisahkan pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan Budha yang bernama Wanayasa.
Rajanya adalah Prabu Sulangkara, sedangkan permaisurinya bernama Dewi Lestari yang mempunyai tiga putra, yaitu Raden Sacakersa Sringsingan, Raden Daniswara dan Nyi Mas Ratu Rundaykasih.
Nyi Mas Ratu Rundaykasih mempunyai tambatan hati bernama Raden Garawangsa yang sangat sakti. Dia merupakan putra mahkota Prabu Indrawinata dan seorang permaisuri Nyi Mas Ayu Ratna Sudita.
Diceritakan di Jatiraga kawasan Kadipaten, Prabu Indrawinata sedang berkumpul dengan permaisuri dan Raden Garawangsa. Ketika itu, datanglah seorang tamu seorang kesatria bernama Raden Sancang Komara dari kerajaan Pulomas.
Kedatangan Raden Sancang Komara ke Wanayasa yaitu akan menemui Nyi Mas Ratu Rundaykasih yang ingin dijadikan kekasihnya. Mendengar kabar tersebut, Raden Garawangsa merasa kaget dan sangat marah.
Seketika, dua kesatria tersebut bertarung, bertaruh nyawa. Pada pertarungan tersebut Sancang Komara ternyata kalah. Leher Sancang Komara ditebas dengan keris Gagak, sebuah pusaka yang dimiliki Raden Garawangsa.
Setelah kalah, badan Sancang Komara tiba-tiba berubah menjadi buaya Sigandaru dan menempati Sungai Cimanuk. Buaya tersebut konon selalu menampakan di Rancabolang Panongan, Jatitujuh.
Sementara, medan pertarungan dua kesatria tersebut berada di sebelah utara Kadipaten yang dikenal sekarang daerah Karangsambung.
Setelah bertarung, lalu Raden Garawangsa kembali ke kerajaannya, tapi di tengah perjalanan dia tersesat ke dalam hutan Sawala, sampai tidak bisa kembali bertemu dengan orang tuanya.
Lalu di hutan Sawala itu, dia bertapa sampai hilang dan berubah menjadi sebuah sumur yang sekarang dikenal dengan nama Sumur Bandung.
Nyi Mas Ratu Rundaykasih merasa sedih mendengar kekasih hatinya Raden Garawangsa menghilang. Lalu ia bertapa sampai wujudnya hilang dan menjadi sebuah sumur yang pertama kali ada di Wanayasa yaitu Sumurtama.
Pada mulanya sumur ini disebut dengan sumur tamba atau sumur obat. Paranormal asal Jatiwangi yang juga penemu pertama sumur itu adalah Sri Ageng Bapak Tama.
Sebelum tahun 1960-an, Sumurtama di Jatiwangi, Kabupaten Majalengka ini sangat dikramatkan karena keistimewaannya. Konon dipercaya dapat menyembuhkan hama atau penyakit sawah, pesugihan hingga untuk naik jabatan. Namun itu semua hanya berdasarkan sugesti para pendatang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kisah Legenda Situs Keramat Sumurtama di Kabupaten Majalengka
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Ronny Wicaksono |