TIMES JABAR, BANDUNG BARAT – Kabar duka menyelimuti SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), setelah seorang siswanya dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (30/9/2025). Namun, musibah ini sempat memicu beredarnya isu liar di masyarakat yang mengaitkan penyebab kematian dengan dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB, dr. Lia N. Sukandar, menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak benar.
Lia memastikan siswa yang meninggal dunia tersebut tidak berhubungan dengan kasus keracunan MBG yang sebelumnya terjadi di wilayah Cihampelas.
“Hasil investigasi di lapangan menyatakan bahwa penyebab kematian siswa SMKN 1 Cihampelas tersebut bukan berasal dari program MBG, dan tidak terdaftar korban keracunan,” tegas Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, dr. Lia N. Sukandar saat dikonfirmasi pada Rabu (1/10/2025).
Lebih lanjut, Lia mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan pihak keluarga, siswa tersebut sudah mengalami sakit sejak Senin malam sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kondisi itu, kata Lia, menjadi dasar kuat bahwa musibah tersebut tidak ada kaitannya dengan konsumsi makanan dari program MBG.
“Dari keterangan keluarga, almarhum mulai sakit pada Senin malam, sebelum akhirnya meninggal dunia,” jelasnya.
Dengan adanya klarifikasi resmi dari Dinkes KBB, Lia mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap informasi yang beredar tanpa verifikasi.
Ia menekankan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan intensif terkait kasus keracunan makanan MBG yang sebelumnya menimpa ratusan siswa di wilayah Cihampelas.
Dinkes KBB juga memastikan seluruh korban keracunan yang sempat mendapat perawatan kini sudah dalam pemantauan medis, sementara upaya evaluasi terhadap program MBG tetap berjalan untuk menjamin keamanan serta kualitas makanan yang dibagikan kepada siswa.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak langsung menyimpulkan atau menyebarkan kabar yang belum jelas sumbernya. Dinkes bersama pihak terkait terus melakukan pengawasan dan langkah penanganan,” pungkas Lia.
Klarifikasi ini sekaligus menjadi penegasan bahwa musibah kematian siswa SMKN 1 Cihampelas adalah kasus berbeda dan tidak berhubungan dengan insiden keracunan massal MBG yang sebelumnya mencuat di Cihampelas, Bandung Barat. (*)
Pewarta | : Deni Supriatna |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |