TIMES JABAR, MAJALENGKA – Sekira sebulan lalu, sore hari menuju senja, setelah paginya mengisi acara pelatihan pentingnya memaksimalkan media digital di Mapolres Majalengka, saya ngopi penting bersama Dr. H. Irfan Nur Alam. Di sebuah kafe, kami terlibat pembicaraan renyah dengan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majalengka itu.

Mengalir. Merancang gagasan kolaborasi. Hingga pada satu pembicaraan serius terkait rencana launching inovasi transformasi layanan kepegawaian dan manajemen ASN. "Jadi nanti gambarannya, bagi ASN yang mau pensiun, kami yang ngurus berkasnya, tunggu di rumah saja," kata Irfan Nur Alam, Kepala BKPSDM Majalengka, Jawa Barat.

Wow. Begitu komentar saya dalam hati. "Itu tim saya, sedang mematangkan aplikasinya, untuk mengintegrasikan semua data-data ASN. Biasa sampai malam kerjanya, karena saya ingin, kami di BKPSDM bisa maksimal melayani para ASN. Nanti kalau aplikasinya sudah siap, akan kami launching," tambah Irfan sambil menunjuk beberapa pria muda yang sedang sibuk di depan laptop, duduk tak jauh dari kami.

Bahkan sampai pada penggambaran di kantor BKPSDM dilengkapi display menayangkan running text nama pegawai di lingkup Pemkab Majalengka yang akan pensiun beberapa bulan mendatang. Hal ini penting sebagai notifikasi atau pemberitahuan pelayanan yang harus dilakukan.

Dan, benar. Saya diundang menghadiri launching layanan kepegawaian dan manajemen ASN oleh BKPSDM Majalengka, Kamis (26/10/2023). Sekaligus saya menyampaikan apresiasi atas inovasi ini.

"Para ASN jangan kaget, jika nanti suatu saat naik pangkat, SK-nya diantar petugas pos ke rumah. Kami akan melayani, BKPSDM sebagai provider, para ASN sebagai customer," begitu kata Irfan Nur Alam saat menjelaskan berbagai kelebihan transformasi manajemen ASN melalui inovasinya.

Ya, simpelnya, dengan sistem yang terintegrasi, para ASN cukup sekali mengupload berbagai dokumen kepegawaian. Data-data tersebut juga berfungsi untuk penyesuaian pangkat dan golongan, jabatan, mutasi, tentu dengan peningkatan kompetensi dan kualifikasi.

Bahkan dengan manajemen ASN ini, tidak perlu lagi open bidding jabatan atau lelang terbuka jabatan karena sudah secara otomatis data-data pegawai yang memenuhi syarat dan kualifikasi sudah tersedia. Tinggal selanjutnya dipilih oleh pejabat yang berwenang.

Buku Orkestrasi Birokrasi

Selain membincang inovasi transformasi layanan kepegawaian dan manajemen ASN, saya juga dibocori sedikit soal buku karya Irfan Nur Alam. Yakni, Orkestrasi Birokrasi. "Saya menulis buku, bahkan isinya menemukan teori baru, dan berpotensi menimbulkan pro kontra, tapi saya siap argumentasi," katanya.

Buku ini juga diperkenalkan di depan peserta launching inovasi layanan kepegawaian dan manajemen ASN. Bahkan rangkuman isi buku dibeber dalam peragaan drama  "Kabaret Orkestrasi Birokrasi" yang diperankan pegiat seni dari Dewan Kesenian dan Kebudayaan Majalengka.

"Intinya, seluruh elemen pemerintahan harus menjadi pemain orkestra dengan peran atau kapasitas masing-masing dan proporsional," kata Irfan Nur Alam.

Dalam buku Orkestrasi Burokrasi halaman 149, disebutkan ......Orkestrasi birokrasi melibatkan kerja sama yang ketat antara berbagai departemen dan instansi pemerintah untuk memastikan sumber daya, keahlian, dan kapasitas yang ada digunakan secara efektif dan efisien. Tujuan dari konsep orkestrasi birokrasi untuk harmonisasi pemerintahan adalah untuk mencapai keselarasan dan keseimbangan antara berbagai komponen birokrasi yang terlibat dalam suatu pemerintahan. Orkestrasi ini membahas bagaimana dan apa yang harus dilakukan oleh semua lembaga dan entitas pemerintah untuk mencapai tujuan bersama dengan efisiensi dan efektivitas yang optimal.

Dalam buku setebal 260 halaman, Irfan Nur Alam yang menulis di sela-sela kesibukannya sebagai birokrat, diurai tentang konsepsi birokrasi, orkestrasi, orkestrasi birokrasi hingga tantangannya.

Doktor Ilmu Hukum lulusan Universitas Jayabaya berharap, bukunya bermanfaat sebagai sumber inspirasi intelektual bagi pembaca, memberi pencerahan dan berkontribusi pemikiran bagi akademisi dan birokrasi.

Inovasi dan berbagai terobosan yang dilakukan oleh Kepala BKPSDM Majalengka, Dr. H. Irfan Nur Alam, SH, MH, memang layang diapresiasi. Alasanbya sederhana, inovasi itu menginspirasi dan membawa semangat positif. Anugerah TIMES Indonesia 2023, menempatkan Irfan Nur Alam sebagai Tokoh Inovatif.

"Semoga bermanfaat" begitu pesan Irfan Nur Alam, tertulis di buku Orkestrasi Birokrasi yang saya terima. Buku itu juga ditandatanganinya, sesaat sebelum saya berpamitan. Selamat. (*)