TIMES JABAR, SUKABUMI – Perempuan muda asal Desa Pasir Panjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Tessa Yasmin Shopia, tak hanya dikenal sebagai bidan profesional, tetapi juga sebagai penggerak advokasi pariwisata dengan konsep “Gurilapss” akronim dari Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Sungai, dan Seni budaya.
Dengan semangat yang menyala, pemilik akun media sosial Instagram @tsayasminsho menjelaskan bahwa Sukabumi memiliki potensi luar biasa di sektor pariwisata.
“Nama Sukabumi berasal dari kata Soeka dan Bhoemi, yang artinya tanah yang disukai. Itu bukan hanya sekadar nama, tapi bukti bahwa tanah ini sangat berharga dan indah,” kata Tessa dalam wawancara dengan TIMES Indonesia, Minggu (18/5/2025).
Gurilapss: Representasi Kekayaan Alam Sukabumi
Melalui advokasi Gurilapss, Tessa berkomitmen memperkenalkan wisata-wisata lokal, baik berbentuk edu-wisata maupun wisata alam.
Tessa Yasmin Shopia saat mengikuti pra karantina Putri Otonomi Indonesia. (FOTO: Tessa for TIMES Indonesia)
Lebih lanjut ia kerap menyoroti pentingnya sinergi unsur pentahelix akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media dalam mengembangkan potensi daerah.
Namun dalam hal ini semua, Tessa tidak menutupi tantangan yang ada. Dirinya menyoroti infrastruktur jalan di Sukabumi bagian selatan yang belum memadai.
“Sudah hampir sepuluh tahun beberapa titik jalan dibiarkan rusak. Padahal akses jalan adalah kunci utama dalam meningkatkan jumlah wisatawan,” ujarnya.
Langkah Nyata dari Hal Kecil
Dalam menjalankan advokasinya, Tessa memilih pendekatan do something small but doable. Ia memulai dari langkah sederhana, seperti menggunakan tumbler alih-alih botol plastik, hingga membuat konten promosi potensi daerah di media sosial.
Kemudian juga aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak. Di sektor akademisi, Tessa berdiskusi dengan tokoh lokal seperti Asep Hidayat dari Desa Wisata Hanjeli.
Sementara dari sektor bisnis, ia bekerja sama dengan pelaku usaha seperti pengelola vila di kawasan Ujunggenteng.
Di sektor komunitas, Tessa memanfaatkan ajang-ajang seperti Mojang Jajaka dan Duta Pariwisata untuk memperluas jaringan. Dari sisi pemerintahan, ia telah melakukan audiensi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi untuk membahas pengembangan UMKM dan wisata lokal.
“Di era digital, media adalah kunci. Maka saya gandeng akun @infoujunggenteng_ sebagai media partner untuk memperluas promosi daerah,” tambahnya menjabarkan.
Harapan dan Ajakan untuk Generasi Muda
Tessa berharap pariwisata menjadi sektor utama dalam peningkatan ekonomi Sukabumi. Ia mengutip Bung Hatta, “Indonesia tidak akan bercahaya karena satu obor besar di Jakarta, tapi oleh lilin-lilin kecil di desa.” Menurutnya, ia ingin menjadi salah satu lilin itu.
Kepada generasi muda, khususnya perempuan, Tessa berpesan agar tidak ragu melangkah. “Jadilah pelopor, motivator, pemimpin. Masa muda adalah masa emas untuk menciptakan perubahan,” ujarnya.
Dengan semangat dan langkah nyata, Tessa Yasmin Shopia menjelma sebagai simbol generasi muda yang membawa harapan baru bagi pariwisata Sukabumi. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dukung Sektor Pariwisata, Tessa Yasmin Shopia Suarakan Advokasi Gurilapss
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Deasy Mayasari |