TIMES JABAR, BANJAR – Fenomena geng motor bersenjata tajam yang saat ini semakin marak menguasai jalanan dengan aksi ugal-ugalannya semakin meresahkan masyarakat. Selain ngebut, aksi membunyikan knalpot brong dan mengacungkan senjata tajam seperti celurit atau samurai menjadi tren bagi kawanan ini selama berada di jalanan.
Viralnya aksi geng motor bersenjata tajam pada akhir pekan lalu yang beraksi di jalan raya secara ugal-ugalan menjadi sorotan publik. Sebelumnya beredar video aksi kawanan geng motor tersebut saat berkendara di jalan raya.
Terlebih, dua korban tewas yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di Jalan Brigjen M Isa Kecamatan Purwaharja tampak dalam rekaman video berdurasi 30 detik yang diduga diambil dari kawanan tersebut.
Pada detik awal sampai detik kelima belas, nampak korban ZT (17) dan RN (17) berboncengan dan melakukan aksi zig zag di jalanan yang diduga menuju Kawasan Terminal dari arah Tamkot Lapang Bakti.
Dalam rekaman tersebut, korban mengendarai motor Honda Sonic warna hitam dan putih bernomor polisi Z 5213 TAQ. Kendaraan yang sama yang diamankan oleh unit Lakalantas Polres Banjar usai terlibat kecelakaan maut pada Minggu subuh kemarin.
Tidak diketahui secara pasti kapan video tersebut diambil tapi dari pakaian yang dikenakan kedua pengendara Honda Sonic putih sama persis dengan pakaian korban saat di evakuasi ke IGD RSUD Kota Banjar.
Dalam video tersebut juga terlihat aksi pengendara motor Honda Sonic warna merah yang menggeber knalpot bisingnya dengan mengacungkan celurit ke atas.
Selain itu, insiden tabrakan yang merenggut nyawa ZT dan RN terekam kamera CCTV yang juga beredar di masyarakat. Dalam video berdurasi 42 detik tersebut menampilkan momen mengenaskan dimana terjadi tabrakan antara motor korban dengan Minibus Daihatsu Sigra.
Pada rekaman CCTV tersebut, di detik ke 14 terjadi tabrakan dimana korban terpental dari motornya disusul jatuhnya dua motor kawanan korban yang berada di urutan paling belakang.
"Tampak dua motor juga ikut terjatuh namun terlihat juga salah satu pengendara bangun dan kabur dengan motornya sementara salah pengendara lainnya meninggalkan motornya dan melarikan diri begitu saja tanpa menolong kawannya yang terkapar di atas aspal," tutur Anto, salah satu warga yang menyaksikan rekaman CCTV tersebut.
Aksi Geng Motor Bersenjata Tajam Membuat Warga Kota Banjar Resah
Maraknya aksi geng motor yang membawa senjata tajam juga membuat Rizky Alvin, salah satu pelaku usaha di Kota Banjar geram.
"Saya rela bayar Ormas/sayembara untuk tangkap bocah-bocah meresahkan ini," tulisnya dalam postingan di laman instagram pribadinya seraya meng-tag Polres Banjar dan Satreskrim Polres Banjar.
Saat dihubungi Rizky mengaku sangat resah dengan aksi para geng motor yang ugal-ugalan di jalanan dan membahayakan pengguna jalan lainnya.
"Saya mau ketemu dengan mereka dan saya mau support nih. Ini hal positif dan sangat baik untuk dikirim ke jalur gaza lalu tinggalkan," ujarnya geram.
Menanggapi keresahan masyarakat, Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo, SH, S.I.K, MM mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait kawanan motor yang menjadi korban kecelakaan maut di depan Polsek Purwaharja hari Minggu lalu.
"Kami sedang lakukan pendalaman dan identitas kawanan geng motor sudah kami kantongi," jelasnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (17/1/2023).
Kapolres menilai keresahan masyarakat atas aksi kawanan geng motor tersebut sebagai hal yang wajar.
"Gak apa-apa, wajar saja jika masyarakat resah, tapi timsus kami sedang mendalami persoalan ini," imbuhnya.
Kasat lantas Polres Banjar, AKP Asep Saepuloh saat ditemui mengatakan pihaknya selama ini sudah melakukan edukasi kepada para pelajar baik itu di tingkat SMP maupun SMA/SMK terkait syarat berkendara bagi mereka yang sudah memiliki SIM.
"Secara rutin kami selalu lakukan pembinaan ke. Sekolah-sekolah karena memang jumlah pelanggar lalulintas terbanyak merupakan kalangan pelajar," jabarnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak bisa bekerja sendirian untuk mewujudkan Kamseltibcar dalam berlalulintas.
"Selain membutuhkan peranan pembinaan di sekolah, juga kami meminta orang tua siswa Agar lebih meningkatkan pengawasannya supaya anak yang belum memiliki SIM untuk tidak diberikan kendaraan terlebih dahulu," tegasnya.
Selain akan menyiapkan imbauan melalui spanduk, Kasat Lantas berujar bahwa pihaknya juga akan meningkatkan patroli dan KRYD pada malam hari guna mengantisipasi para geng motor tersebut.
"Kami harap ke depannya, insiden yang menewaskan pelajar itu dapat menjadi pelajaran berharga bagi yang lainnya agar senantiasa waspada saat berkendara, " katanya.
Polres Kota Banjar Pertimbangkan Pemberlakuan Tilang Manual
Adapun terkait dorongan masyarakat akan pemberlakuan kembali tilang manual menjadi pertimbangan bagi jajaran Satlantas Polres Banjar.
"Saat ini memang terjadi peningkatan jumlah pelanggaran lalulintas maupun lakalantas sejak diberlakukannya sistem ETLE dan kami masih menunggu instruksi dari atas terkait kapan tilang manual di berlakukan kembali," ujarnya.
Terkait sistem ETLE, lanjut AKP Asep, sejak diberlakukan pada pertengahan November 2022 lalu pihaknya sudah memproses 25 kasus pelanggaran.
"Tapi sampai sekarang tidak ada satupun pelanggar yang datang untuk konfirmasi terkait tilang elektronik tersebut," katanya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Deasy Mayasari |