TIMES JABAR, PANGANDARAN – Tradisi kajian untuk keberlangsungan dunia gerakan mahasiswa perlu dipertahankan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan supaya memberikan kontribusi terhadap masyarakat.
Organisasi ekstra kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pangandaran rutin menggelar kajian mingguan dengan tadjuk Pengembangan Pengetahuan Untuk Kader Berdaya.
Pada agenda kajian yang digelar Kamis, (6/2/2025) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pangandaran menghadirkan narasumber Syamsul Ma'arif, S.Sy yang akrab dipanggil Sulenk Abdi Sagara.
Jejak rekam Syamsul Ma'arif, S.Sy yang akrab dipanggil Sulenk Abdi Sagara merupakan mantan aktivis gerakan mahasiswa Forum Kota atau FORKOT dan juga pernah menjadi kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan juga mantan jurnalis di beberapa media massa.
Sekretaris Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi HMI Pangandaran M Jamaludin Alwasi mengatakan, agenda kajian yang digelar sebagai komitmen HMI Pangandaran dalam merawat tradisi kajian sebagai bagian dari upaya pengembangan kader dan kontribusinya terhadap pemerintah daerah.
"Pada kondisi berbagai tantangan zaman, HMI Pangandaran tetap konsisten menjalankan program-program yang bertujuan untuk mencetak pemimpin masa depan yang siap berperan aktif dalam pembangunan masyarakat dan daerah," kata M Jamaludin Alwasi.
Ditambahkan, bahwa kajian merupakan salah satu aspek penting dalam pembinaan kader di HMI, melalui kajian tidak hanya mengasah wawasan akademis, tetapi juga membangun pemahaman tentang nilai-nilai kepemimpinan, kebangsaan, dan pembangunan daerah.
"Kajian ini kami anggap sangat penting karena akan menjadi dasar bagi para kader untuk berkontribusi lebih optimal di tengah masyarakat dan dalam hubungan dengan pemerintah daerah," tambahnya.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin dinamis, HMI Pangandaran tetap berkomitmen untuk tidak hanya menyiapkan kader dengan kemampuan intelektual yang mumpuni, tetapi juga memiliki keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan pembangunan di tingkat lokal.
Hal ini terlihat dalam berbagai kegiatan kajian yang melibatkan pembicara dari kalangan akademisi, hingga praktisi yang memiliki pengalaman.
Dalam beberapa tahun terakhir, HMI Pangandaran juga aktif melakukan berbagai diskusi yang berfokus pada kebijakan daerah.
Kajian tersebut seperti pengelolaan potensi wisata, pemberdayaan ekonomi lokal, dan perbaikan infrastruktur.
“Kami tidak hanya berdiskusi, tetapi juga kedepannya akan mencoba memberikan solusi konkret kepada pemerintah daerah dalam rangka mendukung kebijakan yang berpihak pada rakyat," tuturnya.
Sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan untuk kemajuan bangsa, HMI Pangandaran menyadari pentingnya kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
HMI Pangandaran percaya bahwa dengan memperkuat tradisi kajian ini, para kader HMI dapat menjadi agen perubahan yang mampu berperan aktif dalam setiap aspek pembangunan daerah, baik dalam sektor ekonomi, sosial, maupun budaya.
Selain itu, HMI Pangandaran juga akan menjadi mitra kritis dan berusaha menjaga hubungan yang harmonis dengan pemerintah daerah melalui berbagai program kolaborasi, seperti seminar, pelatihan, dan kegiatan sosial yang melibatkan masyarakat secara langsung.
Hal ini menjadi salah satu cara bagi HMI untuk memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan perubahan positif bagi kemajuan Pangandaran. (*)
Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
Editor | : Deasy Mayasari |