TIMES JABAR, BANJAR – Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu Kota Banjar menggelar ngobrol perihal investasi emas dengan sejumlah pelaku UMKM Juara, Kamis (20/2/2025).

Investasi emas merupakan salah satu cara BSI menarik investor untuk menabung emas secara online di aplikasi Byond by BSI.

Menghadirkan narasumber dari AMPM Area Cirebon, Fajar Prasetia, para pelaku UMKM diberikan edukasi mengenai E-emas sebagai alternatif aman untuk berinvestasi.

"Investasi emas ini menjadi perencana keuangan yang baik dimana dengan adanya inflasi secara global maka harga emas akan melonjak naik," paparnya.

Menurutnya, mencicil emas menjadi opsi investasi yang menarik dalam mengambil keputusan finansial dengan kepemilikan emas.

Fajar mengungkap bahwa kesadaran masyarakat terhadap investasi emas sudah cukup tinggi dan dianggap sebagai save payment sehingga masih diminati oleh masyarakat.

“Emas sendiri memiliki korelasi negatif dengan kinerja ekonomi yang buruk. Artinya, saat situasi ekonomi mengalami defisiensi atau adanya sebuah kondisi ketidakpastian ekonomi, justru harga emas cenderung naik dan semakin memberikan perlindungan nilai kepada pemiliknya,” terangnya.

BSI juga memberikan pelayanan yang nyaman dan aman. Artinya, nasabah tidak repot menyimpan emasnya karena bisa dititipkan di lembaga yang terpercaya dan sesuai syariah, serta dapat memiliki rekening tempat menyimpan emas yang dapat di top-up, ditarik dan ditransfer hanya dengan aplikasi mobile Byond by BSI.

Sementara itu, Branch Manager KCP BSI Kota Banjar, Ricky Akbar menjabarkan bahwa dengan menginvestasikan emas akan memberikan akses kemudahan memiliki emas bagi mereka yang mungkin belum memiliki dana sekaligus untuk membeli emas.

"Investasi Emas dari Bank BSI ini menjadi solusi bagi nasabah calon jemaah haji yang ingin mulai mensiasati tingginya ongkos naik haji sehingga mulai pintar menabung dengan emas dimana nantinya mereka menjual emas dengan harga di saat pelunasan," paparnya.

Ricky mengaku kaget dengan animo investasi emas di Kota Banjar yang terbilang sangat tinggi kendati masyarakatnya belum teredukasikan dengan baik.

"Mudah-mudahan dengan adanya diskusi ini kita dapat memberikan edukasi yang bermanfaat bagi para calon nasabah dan menjadi berkah bagi semuanya," katanya. (*)