TIMES JABAR, JAKARTA – Dalam beberapa tahun terakhir, pola investasi generasi muda, khususnya Gen Z, mengalami pergeseran signifikan. Generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an ini cenderung lebih memilih investasi di dunia virtual seperti game, cryptocurrency, dan ruang digital lainnya, dibandingkan investasi konvensional seperti properti.
Hal ini memunculkan pertanyaan besar: apa yang membuat Gen Z lebih tertarik pada dunia virtual sebagai pilihan utama investasi mereka?
Kecenderungan Investasi di Dunia Virtual
Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Gen Z memiliki akses luas terhadap teknologi dan informasi. Pola pikir mereka terhadap investasi juga turut dipengaruhi oleh kemudahan ini. Laporan menunjukkan bahwa 67% Gen Z lebih nyaman berinvestasi dalam aset digital daripada aset fisik. Faktor yang mendukung kecenderungan ini meliputi kemudahan akses, transparansi, dan potensi keuntungan yang cepat.
Tren ini tampak jelas dalam popularitas NFT (Non-Fungible Tokens) dan game berbasis blockchain, di mana aset digital dapat diperdagangkan di pasar virtual. Lebih dari sekadar mencari keuntungan finansial, investasi ini juga menjadi sarana ekspresi diri dan keterlibatan dalam komunitas yang lebih besar. Sebuah penelitian dalam Journal of Digital Economics mengungkapkan bahwa Gen Z memandang investasi sebagai cara membangun identitas sekaligus memperluas koneksi sosial.
Keberanian Mengambil Risiko
Gen Z dikenal sebagai generasi yang berpikiran terbuka dan berani mengambil risiko. Survei Bank of America pada 2022 mengungkapkan bahwa lebih dari 80% Gen Z bersedia berinvestasi dalam aset dengan volatilitas tinggi, seperti cryptocurrency dan saham teknologi. Sikap ini berbeda dari generasi sebelumnya yang cenderung lebih berhati-hati terhadap risiko keuangan.
Faktor pendidikan turut memengaruhi keberanian ini. Banyak Gen Z belajar tentang investasi melalui platform online dan media sosial, membuat mereka merasa lebih percaya diri untuk mengambil langkah berani dalam dunia investasi.
Keunggulan Investasi di Dunia Virtual
Investasi di dunia virtual menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan properti fisik:
- Likuiditas Tinggi: Aset digital seperti cryptocurrency dapat dijual dalam hitungan detik, sementara properti nyata memerlukan waktu lebih lama untuk dipasarkan.
- Biaya Masuk Rendah: Investasi di dunia virtual tidak membutuhkan modal besar. Dengan jumlah kecil, Gen Z dapat mulai membangun portofolio yang beragam dan memperoleh pengalaman investasi yang lebih kaya.
Tantangan dan Risiko
Meski menarik, investasi di dunia virtual tidak lepas dari risiko. Volatilitas aset digital yang tinggi serta potensi penipuan menjadi ancaman serius. Oleh karena itu, edukasi finansial yang memadai sangat diperlukan untuk melindungi investor muda dari kerugian besar. Gen Z perlu memahami risiko yang ada agar dapat membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Pilihan Gen Z untuk berinvestasi di dunia virtual daripada properti nyata mencerminkan perubahan besar dalam pendekatan terhadap keuangan dan investasi. Meskipun investasi virtual menawarkan banyak keuntungan, generasi ini harus tetap waspada terhadap tantangan yang menyertainya. Dengan pengetahuan dan edukasi yang cukup, Gen Z dapat memanfaatkan peluang di dunia digital sembari mengurangi risiko.
Fenomena ini menjadi indikator perubahan signifikan dalam lanskap investasi di masa depan, sekaligus menandai tren baru dalam dunia keuangan global. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Fenomena Gen Z Memilih Berinvestasi di Dunia Virtual Ketimbang Properti Nyata
Pewarta | : Revaldhy Taufiqur Rohman (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |