TIMES JABAR, BANDUNG – Prediksi para ahli berkaitan dengan perubahan iklim cuaca yang mengalami banyak gangguan, akan berimbas pada hasil panen kopi.
Namun, panen kopi akan menurun tetapi peminat kopi semakin bertambah, apalagi ada budaya baru selepas pandemic adalah work from café di mana mereka bekerja dari café ke café sambil menyelesaikan tugasnya.
Ini memang menarik, karena di satu sisi ada penurunan hasil panen kopi tetapi penikmatnya malah bertambah.
Industri kopi akan bertumbuh baik dari hulu hingga ke hilirnya, dari industry penyiapan biji kopi yang bisa dieksport hingga ke penyajian kopi baik di café, kedai ataupun warung-warung.
Tak terlepas dengan potensi peluang seperti itu, Café krimiku melihat ini sebagai ceruk pasar penikmat kopi potensial yang akan terus menaik.
Gaya hidup orang-orang yang menyukai bersantai sambil menikmati kopi jadi semakin banyak. Melepas penat dengan kopi kesukaan jadi sebuah budaya baru.
"Kopi di kami berbeda dengan kopi di cafe sebagaimana biasanya, krim kopi jadi kelebihan penyajiannya sehingga orang yang mencoba kopi kami biasanya akan membeli lagi untuk bekal di perjalanan," tutur Erry Yoga Prakesa, Corporate Sales & Marketing Manager, Rabu (7/6/2023).
Menuurt Erry, biasanya konsumen setelah duduk dan memesan makanan berat, mereka memesan kopi terlebih dahulu. "Setelah kopi disajikan dan konsumen menyicipi kopinya, sering terjadi mereka memesan kopi kembali untuk dibawa dalam perjalanan." ulas Erry.
Ia senang karena respon penyuka kopi krimiku bisa sedemikian baik setelah tiga tahun krimiku didirikan. Penjualan saat ini selain penjualan offline juga dilakukan dengan online seperti pemesanan melalui Grab, Gofood, atau ShopeeFood juga.
Dan penjualan sehari kopi per total seluruh cafe bisa mencapai 400 cup-an dan ini bisa terbantu juga dengan penjualan di salah satu perbankan besar di Bandung, yakni BJB Corner.
Produk kopi krimiku yang digemari pelanggan milenial Bandung.
Erry mengutarakan bahwa pasar pembeli kopi yang ditarget adalah anak muda yang menyenangi kopi dan bisa dipesan tanpa perlu jauh.
Erry menyasar BJB Corner karena memang selain ribuan karyawan yang ada di sana, daerah BJB pun jadi sentra kota di mana banyak karyawan dan pekerja yang ikut menjadi konsumen krimiku.
"Outlet terbaru krimiku yang ada selain di BJB adalah di jalan Srimahi dan yang ramai selain corner tadi, krimiku yang ada di Cikole Lembang dan Ciwidey pun banyak peminatnya," ungkap Erry.
Pada akhir pekan, permintaan kopi krimiku cukup tinggi dan tidak dipungkiri kehadiran masyarakat luar kota yang datang ke Cikole Lembang dan Ciwidey, jadi penyebabnya. Apalagi, saat ini sudah jadi hal lumrah bahwa kondisi panas, hujan, dingin, maka ngopi bisa jadi refreshing.
Apalagi menu-menu krimiku special yang memakai krim seperti Iced Bubbled Milk Tea, Iced Charcoal Milk, Iced Coffee Milk juga Iced Klepon Milk selalu direkomendasikan kepada para pembeli.
"Mereka suka dengan referensi kopi yang kami sarankan karena ingin merasakan kopi best seller apa yang sering dipesan di krimiku," imbuh Erry.
Tetapi, bagi pelanggan yang tidak suka dengan krim bisa memesan kopi non krim karena krimiku menyediakan juga kopi non-krim.
"Dan kopi yang kami hadirkan adalah kopi favorit para penikmat kopi seperti kopi dari Gunung Puntang, Halu, Papandayan dan Ciwidey. Penyajiannya pun bisa beraneka macam, ada yang disajikan dalam sajian Vietnam Drip, Iced or Hot Coffee Milk, V Sixty, dll," sambungnya.
Erry bersyukur kondisi pasca pandemi ini diperbolehkan lagi oleh pemerintah untuk normal seperti sebelumnya sehingga potensi ekonomi dan usaha sudah mulai terlihat kembali normal.
Dengan kondisi itu, krimiku sendiri sering terlibat dengan event-event yang ada di Bandung. Seperti event konser Band Dewa-19 kemarin, krimiku hadir di sana. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Ronny Wicaksono |