TIMES JABAR, JAKARTA – Di era digital saat ini, game online menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja. Meski memberikan hiburan dan bisa melatih koordinasi serta kemampuan berpikir strategis, penggunaan yang berlebihan dapat mengarah pada kecanduan. Kecanduan game online bukan hanya masalah anak terlalu lama bermain, namun bisa berdampak pada kesehatan mental, prestasi akademik, hingga hubungan sosial anak.
Apa Tanda Anak Kecanduan Game?
Sebelum mencari solusi, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala kecanduan game, seperti berikut ini.
1. Sulit berhenti bermain meskipun sudah diingatkan.
2. Mengabaikan tugas sekolah atau aktivitas lain.
3. Lebih memilih bermain game daripada bersosialisasi.
4. Emosi meledak-ledak jika dilarang bermain.
5. Tidur terganggu karena bermain hingga larut malam
Jika satu atau beberapa tanda ini muncul secara konsisten, bisa jadi anak mengalami ketergantungan terhadap game online.
Mengapa Anak Bisa Kecanduan Game Online?
Game online didesain untuk memberikan kepuasan instan dan tantangan berkelanjutan. Fitur seperti level up, reward, dan interaksi sosial virtual membuat anak betah berlama-lama. Selain itu, game juga bisa menjadi pelarian dari masalah di dunia nyata, seperti tekanan akademik atau kesulitan bergaul.
Strategi Efektif Mengatasi Kecanduan Game Online
1. Bangun Komunikasi yang Terbuka
Daripada langsung melarang, ajak anak bicara dari hati ke hati. Tanyakan apa yang mereka suka dari game, bagaimana perasaannya saat bermain, dan alasan mereka sulit berhenti. Anak cenderung lebih kooperatif jika merasa dipahami, bukan dihakimi.
2. Tentukan Batasan Waktu Bermain
Buat kesepakatan bersama tentang durasi bermain game. Misalnya, satu jam sehari setelah semua tugas selesai. Gunakan alat bantu seperti timer atau fitur kontrol orang tua pada perangkat untuk membantu menjalankan aturan ini.
3. Alihkan Perhatian ke Aktivitas Positif
Cari kegiatan alternatif yang menarik, seperti olahraga, musik, menggambar, atau kegiatan luar ruangan bersama keluarga. Anak yang merasa puas secara emosional dan sosial cenderung tidak mencari pelarian dalam game.
4. Jadilah Contoh yang Baik
Orang tua juga harus menunjukkan pola penggunaan gadget yang sehat. Jika anak melihat orang tuanya sibuk bermain ponsel sepanjang waktu, mereka akan meniru hal yang sama.
5. Pertimbangkan Bantuan Profesional
Jika kecanduan sudah mengganggu fungsi sosial dan akademik anak secara signifikan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog anak atau konselor keluarga.
Arahkan Anak Menggunakan Teknologi secara Bijak
Mengatasi kecanduan game online bukan berarti memusuhi teknologi. Justru penting bagi orang tua untuk mengarahkan anak menggunakan teknologi secara bijak. Ingat, game bukan musuh—yang berbahaya adalah penggunaannya yang tak terkontrol. Dengan pendekatan yang penuh empati dan konsisten, anak bisa kembali menjalani kehidupan yang seimbang dan sehat. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tips Mengatasi Anak Kecanduan Game Online
Pewarta | : Deasy Mayasari |
Editor | : Deasy Mayasari |