https://jabar.times.co.id/
Gaya Hidup

Daya Pikat Kopi dan Tempat yang Nyaman, Jadi Pilihan Para Eksmud Betah di UTC Hotel

Selasa, 18 Februari 2025 - 19:56
Daya Pikat Kopi dan Tempat yang Nyaman, Jadi Pilihan Para Eksmud Betah di UTC Hotel Seorang karyawati Bale Cafe sedang mempersiapkan kopi pesanan pelanggan yang datang ke cafe. (FOTO: Djarot/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Kopi bukan sekadar minuman, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup, terutama bagi para eksekutif muda yang menjadikan kafe sebagai tempat bertemu, berdiskusi, dan membangun jaringan.

Berdasarkan data Statista, konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta karung (60 kg per karung) pada tahun 2023, menandakan meningkatnya budaya ngopi di kalangan profesional.

Fenomena ini mendorong pertumbuhan bisnis kafe, yang kini tidak hanya menawarkan racikan kopi berkualitas, tetapi juga atmosfer nyaman yang mendukung produktivitas.

Para eksekutif muda menjadikan kafe sebagai tempat strategis untuk berdiskusi santai namun tetap produktif, baik dalam membahas proyek bisnis, melakukan wawancara kerja, maupun bertukar ide inovatif.

Tetapi, tak jarang juga di hari kerja yang penat, para pengunjung cafe sengaja datang dan lepas lelah di sana. Sambil menunggu trafik jalan yang tidak terlalu padat dan membuat stress, hadir bersama teman atau rekan bisnis jadi pilihan di sana. 

Selain waktu jadi lebih produktif, pembicaraan pun lebih dalam kondisi yang santai, tidak memeras otak.

“Tujuan dibuatnya Bale café ini untuk menarik pengunjung luar dan tidak hanya ditujukan untuk yang menginap di hotel. Kita maunya, café ini jadi tongkrongan di dago ini karena view, dan lainnya semuanya menunjang. Varian kopinya banyak, view indah, dan ada fasilitas area yang open,” ujar Levie Mustafa, General Manager UTC Hotel Dago, Selasa (18/2/2025).

“Untuk jam buka Bale Café saat ini seperti biasa tetapi, tutup cafénya sampai jam 23.00 wib. Ke depan, berharap bisa buka 24 jam agar orang-orang yang ingin nikmati suasana Dago dengan nyaman dan aman ada di Bale Café UTC Hotel Dago ini,’ terang Levie.

Levie menjelaskan bilamana pengunjung yang menginap di hotel ramai, ditambah yang datang untuk nyantai dan ngopi, tutup café bisa hingga jam 12 malam.

Ia menjelaskan dengan sumber kopi yang berasal dari Jawa Barat menjadi ciri khas sajian kopi di café kopi, apalagi namanya adalah Bale Café yang mengambil istilah Sunda dalam penamaan cafenya.

GM UTC Hotel Dago pun menjelaskan bahwa jam-jam ramai di Bale Café ini bisa diketahui dan diprediksi, setiap hari kerja jam 17-18 wib, pengunjung Bale Café banyak dan biasanya mereka yang datang bersama relasi atau temannya untuk minum kopi sambil berbincang, menghela kepenatan, dan menunggu lalu lintas lebih lancar jalan pulang.

Apalagi, disekeliling Bale Café adalah kantor-kantor menjadikan, cafenya strategis untuk jadi tempat pertemuan setelah kantor.

“Program promosi setiap bulan dilakukan di Bale Cafe ini, seperti adanya program kopi dan kue/roti atau lainnya,” ulas Levie.

“Dan pengunjung Bale Cafe yang datang ramainya di hari-hari kerja. Bahkan, ketika sehabis meeting pun, mereka rehat di sini untuk lepas lelah dan penat sehabis kerja,” terangnya.

Levie menerangkan bahwa perihal kopi di Bale ini sebenarnya ditangani oleh ahli kopi yang masih dari lingkungan Unpad, yakni Mahatma Coffee di Jatinangor, entitas bisnis yang masih satu grup tapi terpisah sendiri.

“Dari Mahatma Coffee lah, suplai kopi dan lainnya didapat oleh Bale Café, jadi kami lebih mudah dalam penyediaan stok atau lainnya,” pungkas Levie menutup pembicaraan. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.