https://jabar.times.co.id/
Kopi TIMES

Bersiaplah Untuk Mengubah Diri Sendiri

Kamis, 27 Juli 2023 - 12:19
Bersiaplah Untuk Mengubah Diri Sendiri Faizatul Muniroh, Mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi.

TIMES JABAR, BANYUWANGI – Ketika usia kita menganjak dewasa, bertambah pula permasalahan, bersantai-santai menikmati hidup, berjalan saja mengikuti arus hingga lalai dengan tujuan hidup, kita asik dengan gemrisik sosial media dan pola sosial yang tidak bermanfaat dan acuh tak acuh. Bak larutan kimia yang sudah mencapai titik jenuh, larutan tersebut sudah tidak akan bereaksi lagi. Begitupun manusia, ketika sudah mencapai titik jenuhnya, mereka akan memilih untuk tidak melakukan apapun. Ketika mereka disuruh melakukan sesuatu, maka mereka cenderung akan menolak.

Setiap orang pernah mengalami fase dimana ada rasa malas untuk mengerjakan sesuatu. Dimana rasa malas terkadang sulit untuk dikendalikan padahal rasa tersebut ada didalam dirinya.

Banyak kesempatan-kesempatan emas yang secara tidak langsung kita abaikan. Kesempatan emas mungkin kita semua sering mendengar kata itu baik secara langsung maupun tidak langsung tapi tentu kalimat ini tidak asing dalam kehidupan kita, kesempatan emas itu adalah sebuah kesempatan yang jarang terjadi yang membuahkan hasil yang terbaik, bisa dibilang kesempatan adalah sesuatu yang timbul karena adanya peluang dan kesempatan tidak datang secara berulang. Kesempatan itu selalu muncul setiap waktu tanpa disadari namun sering kali terlewati.

Kita seringkali menyia-yiakan waktu dan secara tidak sadar kita lebih mementingkan mengobrol, memainkan gawai (hp), menggunjingkan orang, melamun, tidur dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang hanya menyita waktu berharga kita. Kita melewatkan  waktu yang bernilai dalam hidup kita, hanya menyesali semua kesempatan dengan kata terlambat tanpa adanya kemauan untuk berubah dan berkembang.

Pemikiran dan perasaan terlambat akan sesuatu yang harus kita perjuangkan inilah yang membuat kita tidak akan pernah berkembang. Seolah perjalanan kita hanya akan mati ditengah jalan dan pada akhirnya akan ada perasaan gelisah yang tidak menentu, merasa kecil, tak berguna, dan tidak dibutuhkan. 

Betapa ruginya kita jika kita membuang-buang waktu yang sangat berharga dalam berbagai kesempatan yang telah terlewati, tanpa kita sadari kita membuang banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kita dan bahkan orang lain, berkarya, berinovasi, berkreasi mengubah dunia kita dengan hal-hal kecil.

Dengan membuka pola pikir kita dalam memanfaatkan kesempatan emas yang akan kita mulai dengan cara membuka Kesempatan kedua yang merujuk pada adanya kesempatan atau momen yang bisa membuat kita memiliki hidup yang lebih baik atau memperbaiki kesalahan di masa lalu. Memperbaiki kesalahan di masa lalu dengan cara merubah diri. Perubahan diri adalah sebuah proses dimana seorang individu melakukan suatu hal yang baru dalam dirinya, hal kebanyakan dicondongkan dalam perubahan diri adalah hal positif. 

Bagaimana Individu tersebut dapat membuat perubahan dalam dirinya menjadi lebih baik. Bukan malah membuat suatu perubahan yang mengarah pada keadaan yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya. Roger(1962) menjelaskan 5 tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA (Awareness, Interest, Evaluation, Trial and Adoption). 

Mengubah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak lama memang tidak mudah. Sekalipun kita memiliki kebiasaan buruk yang ingin kita tinggalkan, kita butuh waktu untuk melatih diri kita agar dapat mengubah kebiasaan tersebut. jika ada niat untuk perubahan maka mulailah dalam diri sendiri, Tidak seorang pun yang dapat mengubah kecuali diri sendiri. Perubahan dapat mulai terjadi jika ada niat untuk berubah dari dalam diri sendiri yang berkeinginan untuk memperbaiki diri.

Perubahan tidak cukup hanya sekadar dalam pikiran dan perkataan. Cara berubah menjadi lebih baik harus disertai perbuatan. Sebelum mengubah hal-hal besar, kita harus memulai dengan melakukan kebiasaan baik dari hal-hal kecil.

Perubahan dalam melakukan hal-hal kecil dapat dilakukan seperti bangun lebih pagi dan menyertakan aktifitas kita dengan niatan yang baik walau mungkin ada beberapa hal yang terjadi di luar rencana, setidaknya kita sudah menghadirnya niat baik agar mendapatkan ketenangan batin sendiri. Dengan langkah kecil dengan menghadirkan hati yang penuh syukur dan menyadari tiap hal yang kita lakukan bisa membuat hidup kita lebih bermakna. Dan Tutup hari kita dengan melakukan hal yang bisa menenangkan diri. Lepaskan hal-hal yang terjadi di luar kendali, serta rangkai harapan baru untuk mengupayakan hal-hal yang lebih baik keesokan harinya.

Pengalaman di masa lalu juga dapat menjadi guru yang mengajarkan tentang kehidupan kedepannya, bukan dengan meratapi dan menyesalinya melainkan menjadikan pengalaman di masa lalu adalah pengalaman berharga dalam rangka untuk mengevaluasi diri kita. Sehingga kita dapat mengintropeksi diri kita dan mengetahui apa saja yang perlu diubah dalam diri kita. Pengalaman di masa lalu menjadi kunci utama dalam proses perubahan diri. Jika kita ingin berperilaku berbeda, kita harus berpikiran berbeda. Kita tidak bisa mendapatkan hasil yang berbeda dengan cara yang sama. Kita hanya membutuhkan keberanian, tekad, serta upaya yang kuat untuk berubah menjadi orang yang lebih baik dari hari ke hari. Maka langkah awal yang harus kita lakukan ketika kita memulai perubahan adalah memahami diri kita sendiri, melakukan kesadaran diri, apa kekurangan dan kelebihan kita, apa kekuatan dan kelemahan kita. 

Perubahan diri memerlukan perjuangan, bukan sekadar duduk diam. Berjuanglah demi perubahan diri dan betulkan keinginan kita, dan beri ruang pada perubahan. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kita harus berani untuk berubah dan keluar dari zona nyaman. Perubahan tentu saja tidak mudah, kita harus lebih sabar agar bisa mencapai tujuan yang kita mau. Dorong diri kita sendiri, karena tidak ada orang lain yang akan melakukannya untuk kita, selain diri kita sendiri.

***

*) Oleh: Faizatul Muniroh, Mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: opini@timesindonesia.co.id

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Yatimul Ainun
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.