TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Hari Raya Idul Adha 1445 H menjadi hari penuh berkah bagi ibu-ibu petugas kebersihan, atau yang dikenal sebagai Srikandi Kebersihan Kota Tasikmalaya. 

Sebanyak 153 Srikandi kebersihan dan warga sekitar sekolah mendapatkan daging kurban yang dibagikan oleh panitia Satas Kurban SMAN I Tasikmalaya.

Dalam acara Satas Kurban yang sudah menjadi agenda tahunan, SMAN I Tasikmalaya berhasil menyembelih 12 ekor sapi. Sapi-sapi tersebut merupakan sumbangan dari berbagai pihak, termasuk guru aktif, purna bakti, alumni, paguyuban orang tua, serta dari sodaqoh kurban siswa kelas 10 dan 11.

Kepala Sekolah SMAN I Tasikmalaya, H. Yonandi, mengungkapkan rasa syukurnya atas terlaksananya gelaran Satas Kurban.
 
 "Alhamdulillah, hari ini tuntas kurban 12 ekor sapi, yang bersumber dari guru aktif, guru purnabakti, alumni, paguyuban orang tua, dan satu lagi adalah sodaqoh kurban dari siswa kelas 10 dan 11," ungkapnya saat ditemui TIMES Indonesia di Kampus SMAN I Tasikmalaya, Rabu (19/6/2024)

Yonandi menambahkan hal yang menarik dari Satas Kurban tahun ini menurut Yonandi  adalah partisipasi siswa kelas 10 dan 11 yang mengumpulkan dana kurban secara mandiri. 

"Anak-anak menabung Rp1000 setiap hari selama 52 hari. Ini murni dari keinginan mereka sendiri, tanpa meminta uang kepada orang tua. Kami hanya memfasilitasi mereka untuk berkurban di sini," jelas Yonandi. Satu sapi yang dibeli dari tabungan siswa tersebut memiliki berat sekitar 7,5 kwintal.

Antusiasme pun tidak hanya datang dari siswa, tetapi juga dari para guru aktif dan purnabakti. Mereka sangat bersemangat untuk berkurban, menunjukkan semangat solidaritas yang tinggi. 

"Ini tahun kedua saya di sini, tahun kemarin 8 sapi, sekarang 12 sapi. Jumlah yang fantastis ini baru dua tahun terakhir, biasanya kami hanya menyembelih 3-4 ekor," kata Yonandi.

Yonandi juga berharap bahwa kegiatan kurban ini bukan hanya soal jumlah, tetapi tentang energi positif yang dihasilkan dari dalam sekolah.

"Ketika sekolah ini punya program 3K - karakter, kabisa, katarima - semua itu termasuk penguatan karakter, kemampuan, dan penerimaan di perguruan tinggi. Tahun ini, alhamdulillah, untuk perguruan tinggi favorit, sudah ada sekitar 200 siswa yang diterima," tambahnya.

Tina Risnawati Sarjono (52), salah satu wali murid yang didampingi beberapa rekannya dari paguyuban orang tua siswa, merasa bangga dan bersyukur atas terselenggaranya Satas Kurban.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk pembentukan mental dan akhlak mulia bagi setiap peserta didik di SMAN I Tasikmalaya.

"Semoga pelaksanaan ibadah kurban ini lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan daging hewan yang telah disembelih dapat dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan terutama masyarakat sekitar lingkungan sekolah, membangun kebersamaan antar siswa, guru, orang tua murid.
Pada hakikatnya kekayaan itu hanyalah titipan Allah, diharapkan para siswa menyadari bahwa pada harta yang dimiliki ada hak orang ain yang harus ditunaikan dengan cara mengeluarkan zakat, infaq, sadaqah, wakaf termasuk Qurban," pungkas Tina.

Dengan semangat kebersamaan dan keikhlasan Ina berharap kegiatan kurban ini terus menjadi tradisi yang menginspirasi dan membawa keberkahan bagi semua pihak di masa depan.

Peringatan Hari Raya Idul Adha 1445 H di SMAN I Tasikmalaya bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi momen penuh keberkahan dan pendidikan karakter bagi semua pihak yang terlibat. Dari guru, siswa, hingga para ibu petugas kebersihan, semuanya merasakan manfaat dan keberkahan dari acara ini. (*)