TIMES JABAR, PANGANDARAN – Anggota Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu RI), Lolly Suhenty menginstruksikan para Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) untuk menyiapkan dengan baik data hasil pengawasan pencocokan dan penelitian (Coklit).

Menurutnya, data itu harus dipersiapkan dalam rapat penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP) tingkat kelurahan/ desa. Penyusunan DPHP tingkat desa harus sesuai dengan aturan perundang undangan serta datanya harus valid.

"Bersiaplah untuk rapat mengkonsolidasikan hasil coklit dalam bentuk DPHP tingkat kelurahan desa, persiapkan datanya, konsolidasikan," ujarnya.

Berbicara di depan PKD se-Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dalam Rapat Kerja Teknis Pengawasan Pemilihan 2024 Bagi PKD se-Kabupaten Pangandaran, Rabu (24/7/2024), Lolly menyebut jika proses coklit dalam tahapan pemutakhiran data pemilih Pilkada 2024 telah selesai pada 24 Juli 2024. 

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI ini menjelaskan jika tahap berikutnya adalah penyusunan DPHP sebelum data pemilih menjadi Data Pemilih Sementara (DPS).

Lolly pun berpesan agar data hasil pengawasan coklit yang dimiliki para PKD harus akurat dan tepat. 

"Apabila kerja pengawasan coklit, terlebih kerja yang dilakukan Pantarlih, tidak benar maka data pemilih akan menjadi barang bermasalah," ujarnya.

Menurut Lolly, dalam mengawasi penyusunan DPHP, para pengawas pemilu ad hoc harus berani memberikan saran perbaikan jika ada hal-hal yang tidak sesuai. "Kalau (saran perbaikan) tidak ditindaklanjuti (KPU) maka akan masuk ranah penindakan," tegasnya.

Perempuan asal Cianjur itu juga turut mengapresiasi kinerja para PKD dalam mengawasi coklit data pemilih Pilkada 2024.

"Para pimpinan Bawaslu mengucapkan terima kasih atas kerja sahabat-sahabat PKD dalam proses mengawasi coklit. Ini hari terakhir, tidak mudah, tantangannya juga banyak. Ini bentuk apresiasi atas kerja PKD," ucap Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty. (*)