https://jabar.times.co.id/
Berita

Kisah Warga yang Dapat Pasangan Hidup di Pasar Jodoh Indramayu

Kamis, 24 Maret 2022 - 09:56
Kisah Warga yang Dapat Pasangan Hidup di Pasar Jodoh Indramayu Reni, warga Indramayu yang dapat jodoh di Pasar Jodoh.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, INDRAMAYUPasar Jodoh atau Jaringan merupakan tradisi unik yang hanya ada di Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Tradisi ini mempertemukan sepasang muda mudi yang ingin mencari pasangan hidup.

Salah satu warga yang pernah ikut merasakan adanya Pasar Jodoh adalah Reni (41), warga Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu. Dia merupakan salah satu dari sekian banyak warga yang berhasil menemukan pasangan hidup melalui Pasar Jodoh.

Sebagai informasi, Pasar Jodoh di sini bukan berarti gadis atau perjaka yang dijajakan di suatu tempat atau semacamnya. Melainkan, mereka saling berkumpul di lokasi tersebut. Dari pertemuan tersebut, sepasang muda mudi yang saling berkenalan. Apabila sudah merasa saling cocok, mereka akan berpacaran atau meneruskannya hingga ke jenjang pernikahan.

Reni menceritakan, awalnya dia tidak mengetahui soal Pasar Jodoh atau yang dikenal masyarakat dengan tradisi Jaringan tersebut, sebab dia merupakan perantauan. Di Indramayu, Reni yang saat itu masih berusia sekitar 20 tahun, hanya membuka usaha jamu di Alun-alun Kandanghaur, persis di samping Kantor Kecamatan Kandanghaur.

Sejak berjualan di situ, Reni pun berkenalan dengan seorang pria. Keduanya pun sering berkomunikasi di situ. Bahkan, pria itu nyaris datang setiap hari untuk minum jamu di toko milik Reni. Kini, pria tersebut akhirnya menjadi suaminya.

"Tiap hari jamu di sini, ngobrol, kenalan, terus ya jadi jodoh," ujar dia.

Reni pun tak menyangka, bahwa dia bisa menjadi salah satu dari banyaknya warga yang mendapatkan pasangan hidup dari Pasar Jodoh. Sejak pernikahannya pada tahun 2000an silam, Reni dan suaminya dikaruniai 5 orang anak.

Sampai dengan saat ini, Reni masih sering mengunjungi tempat di mana dia dan suaminya bisa berkenalan hingga membangun rumah tangga.

Namun sayangnya, lanjutnya, sekarang tradisi Pasar Jodoh sudah mulai hilang. Keramaian seperti zaman dahulu sudah tidak tampak lagi sekarang. Meskipun saat ini masih ada muda mudi yang berkumpul di situ, namun nyaris tidak ada lagi yang melakukan proses perkenalan di Pasar Jodoh.

"Karena sekarang sudah ada HP, jadi orang mau kenalan juga biasanya lewat HP kalau sekarang," tuturnya. (*)

Pewarta : Selamet Hidayat (MG-417)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.