TIMES JABAR, JAKARTA – Semangat menghapus segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia terus menguat, didukung berbagai kalangan lintas profesi dan generasi. Dalam keberagaman bangsa yang luas, solidaritas semacam ini menjadi kunci harapan perubahan nyata.
Terbaru, Srikandi Perempuan Demokrat menunjukkan komitmennya melalui kunjungan ke Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan). Ketua Umum Anisa Pohan Yudhoyono bersama jajaran pengurus, antara lain Ingrid Kansil, Dina Lorenza, Cellica Nurrachadiana, Firliana Purwanti, dan Anita Jacoba Gah, bertemu langsung dengan pimpinan Komnas Perempuan di kantor pusat Jakarta.
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban di Ruang Persahabatan Komnas Perempuan. Ketua Komnas Perempuan Maria Ulfah Anshor didampingi sebagian komisioner seperti Chatarina Pancer Istiyani, Daden Sukendar, dan Irwan Setiawan, menerima kunjungan ini dengan antusias.
“Kami membahas strategi dan kerja sama konkret untuk mendukung perempuan Indonesia yang masih rentan terhadap kekerasan dan diskriminasi,” ujar Daden Sukendar, salah satu komisioner, dalam keterangan resmi yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (7/6/2025).
Ketua Umum Srikandi Perempuan Demokrat, Anisa Pohan Yudhoyono, menegaskan bahwa partai dan sayap perempuannya siap menjadi mitra gerakan masyarakat sipil dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
“Kami datang bukan hanya membawa empati, tetapi juga komitmen untuk bekerja nyata demi perempuan tanpa diskriminasi,” tegas Anisa.
Sementara itu, Maria Ulfah menyambut baik langkah sinergi ini. “Perjuangan menghapus kekerasan terhadap perempuan bukan tugas satu pihak saja, melainkan tanggung jawab semua pihak. Sinergi seperti ini sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Pertemuan ini diharapkan menjadi pijakan awal kolaborasi kuat dan berkelanjutan yang mampu memberikan dampak nyata bagi perempuan Indonesia di seluruh penjuru tanah air.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Imadudin Muhammad |