https://jabar.times.co.id/
Berita

Irene Ridjab: Melalui Zoleka dan Yayasan Blessindo Harapan Mandiri, Perlahan Bisa Realisasikan Mimpi

Kamis, 27 Juni 2024 - 21:09
Irene Ridjab: Melalui Zoleka dan Yayasan Blessindo Harapan Mandiri, Perlahan Bisa Realisasikan Mimpi Irene Ridjab, founder brand clothing, Zoleka juga House of Hope menyenangi olah raga yang membuat dirinya selalu energik dan penuh tantangan. (Foto: IG Irene Ridjab)

TIMES JABAR, BANDUNG – Begitu banyak tokoh wanita inspiratif yang bisa disearching lewat dunia maya. Akan tetapi, apakah nilai-nilai inspiratif dan pembuktian tersebut bisa memotivasi orang yang membacanya menjalankannya dalam kehidupan? 

Indonesia gemerlap dengan kisah inspiratif para wanita yang mendobrak batasan dan mengukir prestasi gemilang. Di berbagai bidang, mereka menjadi pionir, pemimpin, dan inovator, memotivasi generasi penerus untuk mengejar mimpi. 

Mereka berkarya memberikan contoh keteladanan yang bisa menyebarkan “virus” kebaikan agar kebaikan tersebut bisa menggugah orang-orang untuk berprestasi bersama, atau setidaknya sukses bagi diri dan orang terdekatnya. 

Sebagai contoh, Amanda Cole (Bisnis dan Kewirausahaan): Co-founder & CEO of Sayurbox, platform e-groceries yang menghubungkan konsumen dengan petani lokal. 

Langkah Inspiratifnya ini menjadikan Amanda berani keluar dari zona nyaman dan membangun bisnis yang berfokus pada menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi. 

Irene-Ridjab-2.jpg

Dan jika mau jujur, ternyata banyak juga perempuan inspiratif yang seperti Amanda Cole. Salah satu contohnya adalah Irene Ridjab.

Irene Ridjab, merupakan CEO dari perusahaan Zoleka serta founder pendiri House of Hope yang bernaung di bawah Yayasan Blessindo Harapan Mandiri. Lembaga ini dikenal sebagai Lembaga pembinaan Individu Berkebutuhan Khusus (IBK). 

House of Hope walau baru berjalan 1 tahun lebih, tapi beberapa IBK-nya telah diterima menjadi mitra magang kerja di perusahaan ternama, seperti Eiger.

Tepatnya, mulai dari April 2023 hingga Mei 2024 sudah ada 3 Individu Berkebutuhan Khusus yang tersalur ke perusahaan untuk magang bekerja.

Jika merunut ke belakang, orang tidak tahu bahwa perjalanan hidup Irene membentuk dirinya menjadi seseorang yang pantang menyerah, berani mengambil langkah dan mencoba hal baru, serta memiliki inisiatif untuk memulai segala sesuatu dan mengambil peluang.

Bagi Irene, yang terpenting adalah tetap berpegang pada komitmennya untuk berbagi dan melayani sesama tanpa pamrih.

Sebelumnya, roda kehidupan Irene sempat berputar ke situasi yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Namun, Irene menjadikan situasi yang tidak mudah tersebut sebagai tantangan untuk bangkit dari keterpurukan. 

Bahkan Irene sempat menyelesaikan bangku kuliah sambil bekerja di perusahaan internasional dan dari sini membuat Irene belajar banyak hal tentang arti dan nilai kehidupan

Irene menjadi pribadi yang pekerja keras, rendah hati, memiliki hati untuk melayani, dan tidak ragu untuk berbagi ilmu kehidupan dengan orang lain. 

Irene mencurahkan prinsip hidupnya dalam pilar-pilar sosial brand Zoleka, brand clothing yang dimilikinya.  Pilar-pilar sosial tersebut mencerminkan ketulusan, kesederhanaan, integritas, serta aktif dalam kepedulian.

Irene bersama Zoleka secara aktif melakukan berbagai kegiatan sosial untuk menyebarkan kebaikan melalui kegiatan Social Act dan Human Empowerment

Hal yang terpenting bagi Irene adalah masyarakat akan ingat bahwa Zoleka adalah brand yang peduli dan brand yang menyebarkan kebaikan ke semua orang

“Keberhasilan Zoleka dalam membantu dan memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus telah membangkitkan kebanggaan yang luar biasa bagi saya,” ujar Irene Ridjab selaku founder Zoleka, Kamis (27/06/24).

“Saya merasa menemukan panggilan hati dalam fokus yang mendalam pada Individu berkebutuhan khusus dan membantu mereka mencapai potensi terbaiknya. Saya yang terlibat langsung dalam pendampingan anak-anak IBK, merasa perlunya persiapan yang lebih serius lagi untuk bisa melengkapi individu berkebutuhan khusus ini sebagai bekal masuk ke dalam dunia kerja. Selain itu,  IBK juga diharapkan bisa mandiri, mampu bersosialisasi dengan masyarakat serta bertahan dari segi finansial,” terang Irene.

Menurut Irene, dampak dari penanganan IBK adalah pada tahun 2023, ia memutuskan untuk lebih fokus dalam pemberdayaan ABK dengan mengumumkan pembukaan House of Hope pada April 2023. 

House of Hope adalah tempat pelatihan yang mempunyai konsep bekerja yang bertujuan untuk memberikan individu berkebutuhan khusus (IBK) keterampilan yang diperlukan agar mereka siap memasuki dunia kerja.

House of Hope membuka lapangan kerja, dalam bentuk pengerjaan proyek corporate order B2B (business to business) untuk instansi, perusahaan maupun individu yang bisa bersama-sama mengembangkan bakat IBK. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.