TIMES JABAR, JAKARTA – Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi mengklaim, bergabungnya putra bungsu Presiden Jokowi (Joko Widodo), Kaesang Pangerap, karena memiliki kesamaan visi terhadap kiprah milenial, yang seharusnya tak menjadi objek politik.
"Bro Kaesang persamaan nilai, bahwa anak-anak muda itu gak hanya boleh menjadi objek politik. Hal ini sudah diperjuangkan PSI sejak 2019," katanya dikutip TIMES Indonesia dari YouTube Gelora TV, Kamis (28/9/2023).
Ia juga membantah soal bergabungnya Kaesang Pangarep memanfatkan jabatan orang tuanya selaku Kepala Negara dalam politik maupun bisnis.
"Ketika Kopdar kemarin di Djakarta Teater saat penunjukkan Bro Kaesang menjadi Ketua Umum PSI yang hadir membludak, ya itulah realitas politiknya," jelasnya.
Lalu kemana arah PSI di Pemilu 2024? Hingga saat ini, kata dia, PSI belum menentukan dukungan politiknya kepada capres tertentu. Namun ia mengatakan, pihaknya memiliki ikatan emosional denga kubu Prabowo Subianto.
"Kami memang memiliki ikatan emosional dengan Prabowo, tetapi kita belum menentukan pilihan. Kita masih menunggu arahan, tapi ada tiga yang kita lakukan, yaitu mendukung Prabowo, mendukung Ganjar atau jomblo," katanya.
"Kalau kita hadir di Prabowo karena diundang terus, kalau sama Ganjar kita tidak pernah diundang, malahan PSI diserang sama pendukungnya. PSI itu dianggap kompetitor, padahal bukan kompetitor, apalagi sampai menggembosi partai tertentu," ujarnya. (*)
Pewarta | : Moh Ramli |
Editor | : Imadudin Muhammad |