TIMES JABAR, JAKARTA – Kekhawatiran akan kondisi perekonomian Amerika, telah membuat indeks Dow Jones Industrial terus melanjutkan trend turunnya. Pada hari Jumat (6/9/2024) malam, indeks ini kembali terkoreksi 219,22 poin (-0,54 persen) sehingga ditutup pada level 40.775,75. Pada minggu lalu, trend turun pada indeks Dow Jones Industrial ini terlihat minim pengaruhnya pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang terus bertahan pada trend naik jangka pendek, dengan didukung oleh saham-saham Big Caps Gorengan, terutama saham BREN.
Indeks dari bursa di kawasan Asia pagi hari ini (9/9/2024) erlihat cenderung bergerak turun, dengan indeks Nikkei running dengan koreksi sebesar 2,50 persen, sedangkan Hang Seng running dengan koreksi sebesar 1,35 persen.
Satrio Utomo, praktisi pasar modal dari Komunitas Trader Saham RencanaTrading, mengatakan bahwa di awal minggu ini, kita kembali akan melihat apakah pergerakan IHSG masih tetap resilien (bertahan) terhadap trend turun yang sedang berlangsung pada indeks Regional dan Global.
IHSG pada hari ini diperkirakan bakal bergerak flat-naik pada kisaran 7.680 - 7.780. IHSG sedang berada pada trend naik jangka pendek. Hanya penutupan dibawah suport 7.680 yang akan mengakhiri trend naik jangka pendek yang sedang berlangsung.
Pada pergerakan minggu lalu, IHSG terlihat kuat karena nilai tukar Rupiah terhadap USD terus berangsur menguat dari 15.520 (3 Sep) menjadi 15.360 (6 Sep). Di pagi hari ini, Rupiah sedikit melemah sebesar 0,8 persen sehingga dalam posisi 15.491 terhadap USD. Kita lihat apakah pelemahan Rupiah ini bakal memberikan sentimen negatif pada pergerakan IHSG di pagi hari ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: IHSG Senin Menunggu Sentimen di Awal Minggu
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |