TIMES JABAR, JAKARTA – Peristiwa tragis terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 62 Cot Mesjid, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, ketika angin kencang menerjang dan menyebabkan reruntuhan bangunan yang menewaskan seorang siswa, Syakir Arkan. Insiden ini terjadi pada saat jam istirahat sekolah, Rabu (17/9/2024), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, guru, dan teman-temannya.
"Iya benar, salah satu korban meninggal dunia akibat terkena reruntuhan pecahan plafon," ujar Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh, Sulaiman Bakri.
Selain Syakir Arkan, dua siswa lainnya juga menjadi korban dalam musibah ini. Lutfi, salah satu siswa yang terluka parah, saat ini sedang dalam perawatan di rumah sakit, sementara korban lainnya hanya mengalami luka ringan.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Banda Aceh, Teuku Erwin Irham, peristiwa itu terjadi begitu cepat. Saat kejadian, para siswa sedang bermain di halaman sekolah saat angin kencang tiba-tiba datang.
Para guru segera memerintahkan siswa untuk kembali ke ruang kelas, namun angin kembali menghantam lebih kuat, merusak plafon lantai dua sekolah. Reruntuhan plafon tersebut menghantam tiga siswa, dengan Syakir Arkan mengalami cedera paling fatal di bagian kepala.
"Musibah terbesar dialami oleh ananda Syakir Arkan yang terkena tepat di bagian kepala," jelas Erwin.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh memprediksi cuaca buruk dengan angin kencang dan hujan masih akan melanda wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar hingga sepekan ke depan. Peringatan ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Tragedi ini menggugah perhatian publik akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di lingkungan sekolah. Selain itu, kejadian ini menekankan pentingnya memastikan infrastruktur sekolah aman bagi siswa agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Seorang Siswa Banda Aceh Meninggal Dunia Akibat Angin Kencang
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |