TIMES JABAR, BANDUNG – KADIN Kota Bandung, melalui program 'Kacamata: KADIN Bandung Bincang Bersama Calon Wali Kota' menghadirkan podcast dan bincang langsung bersama para pengurus dan UMKM Kota Bandung.

Salah satunya Muhammad Farhan, SE yang merupakan calon wali kota dari partai Nasdem.

"Saya berkoalisi dengan kang Erwin sebagai calon wakil wali kota dari partai PKB, dan ada dua juga koalisi dari partai pendukung yaitu Gelora dan partai Buruh. Saya diundang di acara podcast Kacamata dari KADIN Kota Bandung ini berdialog bersama para UMKM binaan KADIN,” ungkap Farhan, Kamis (19/09/24).

“Acara ini sebagai sebuah inisiatif dari KADIN Kota Bandung untuk memberikan ruang bagi para calon wali kota dan wakil wali kota yang akan berkontestasi di Kota Bandung ini untuk menyampaikan visi, misi, program, menjawab pertanyaan dan berinteraksi,” ulasnya.

Menurut Farhan, waktu yang diberikan untuk podcast ini padat sekali luar biasa dan ini artinya ini menunjukkan bahwa memang antusiasme terhadap Pilwalkot 2024 ini sangat tinggi.

Ia menjelaskan ada lima prinsip yaitu Utama, Terbuka, Amanah, Maju dan Agamis. Dari 5 prinsip/visi inilah menurut Farhan kemudian diturunkannya menjadi berbagai macam program.

Unggul dalam pendidikan, unggul dalam pengelolaan pemerintahan, Terbuka bagi berbagai macam investasi, kemudian juga Amanah dalam pengelolaan dari pemerintahan kota Bandung sesuai dengan amanah dari Tuhan.

Selanjutnya adalah Maju, Maju pengelolaan kotanya, teknologi terbaru dalam digitalisasi  pelayanan masyarakat, Maju dalam pengelolaan sektor pariwisata sehingga Bandung harus menjadi kota wisata paling maju di Indonesia.

“Dan Agamis menjadikan dasar-dasar kita menjaga niat kita dalam kerangka nilai-nilai keagamaan. Kenapa mesti seperti itu? Karena bagaimana pun juga ini menjadi bagian dari pendidikan karakter warga kota Bandung.

Menurutnya, visi Misi yang mereka miliki menjadi pembeda dengan program dari cawalkota lainnya, yakni satu-satunya yang mencantumkan nama melayani.

"Mengapa seperti itu? Karena banyak sekali hal-hal permasalahan di kota Bandung ini ada di luar kendali masyarakat, seperti sampah, pendidikan, pelayanan kesehatan, macet," imbuhnya.

Farhan menyebut, itu semua di luar kendali masyarakat dan tugas dari pemerintahlah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga bisa terhindar dari masalah-masalah tersebut dan mendapatkan berbagai macam pelayanan terbaik maka fokus pada pelayanan.

"Kami menyebutnya sebagai merawat kota Bandung, merawat warga Bandung,” kata Farhan.

Ketika ditanyakan mekanisme ke depan, bagaimana mekanisme masyarakat bisa mengetahui realisasi janji Farhan dan Erwin sebagai pasangan cawalkot kota Bandung, ia menjelaskan bahwa hal tersebut telah ada di dalam Bappelitbang (Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Pengembangan Kota Bandung).

Farhan menerangkan bahwa ketika dirinya membuat visi misi program, itu langsung disupervisi oleh Bappelitbang kota Bandung. Jadi, untuk memenuhi janji-janji politik dirinya dan Erwin, Bappelitbang ini yang akan mengingatkan janji politik kepada masyarakat jika terpilih nanti.

Politikus dari partai Nasdem ini menjelaskan bahwa dari setiap periode tertentu dari mulai masa pendaftaran hingga masa kampanye, kami harus melaporkan setiap program-program yang kami sampaikan kepada Bappelitbang. Dan Bappelitbang inilah yang akan menyusun, kapan dan bagaimana pelaksanaan dari janji-janji tersebut.

“Jadi, kalau sekarang itu, dengan reformasi dan birokrasi yang sangat baik justru Bappelitbang Kota Bandung yang akan mengingatkan wali kota dan wakil wali kota terpilih tentang program-program yang sudah dijanjikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)