TIMES JABAR, SURABAYA – Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, berhasil mencatat pencapaian signifikan dalam pengelolaan Retribusi Tenaga Kerja Asing (RTKA) pada tahun 2024. Realisasi RTKA mencapai Rp2.992.868.800, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp2.016.000.000.

Penjabat (Pj) Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya pemerintah daerah menghimpun pendapatan dari sektor tersebut.

"Saat saya pertama kali datang ke Majalengka, salah satu dari empat poin keluhan utama masyarakat adalah sulitnya mencari pekerjaan," ujar Dedi Supandi, Jumat (17/1/2025).

Oleh karena itu, maka sebagai upaya mengurangi pengangguran Pemkab Majalengka membuka Balai Latihan Kerja (BLK) Cakra Ningrat. "Saat ini, 118 orang mengikuti pelatihan, dan 100 di antaranya siap memasuki dunia kerja," sebutnya.

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Majalengka, Arif Daryana, menjelaskan bahwa untuk mempermudah pengelolaan RTKA, pihaknya meluncurkan aplikasi digital bernama Sidiapertama 2025.

"Aplikasi ini memudahkan perusahaan membayar retribusi TKA secara kolektif, sekaligus mendukung transparansi," kata Arif.

Menurut Arif, perkembangan industri di Majalengka telah mendorong peningkatan kebutuhan tenaga kerja, termasuk Tenaga Kerja Asing (TKA).

Berdasarkan data terbaru, terdapat 312 TKA yang bekerja di berbagai perusahaan di daerah tersebut. Setiap TKA dikenakan retribusi sebesar 100 dolar AS per bulan, sesuai regulasi yang berlaku.

"Dengan sistem yang lebih tertata, sektor ini kini menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang potensial," jelasnya.

Sementara itu, peluncuran aplikasi Sidiapertama 2025 dan pembinaan manajemen TKA melibatkan kolaborasi dengan Bank BJB Majalengka. Acara yang diikuti oleh 42 peserta, termasuk perwakilan perusahaan ini diharapkan memperkuat sinergi pemerintah dan sektor swasta dalam pengelolaan tenaga kerja asing. (*)