https://jabar.times.co.id/
Berita

Hadiri Pelepasan, Menaker Motivasi Peserta Magang AP2L Jabar Bisa Berkembang di Jepang

Sabtu, 15 Maret 2025 - 21:41
Hadiri Pelepasan, Menaker Motivasi Peserta Magang AP2L Jabar Bisa Berkembang di Jepang Menaker, Prof. Yassierly, ST, MT, PHD berfoto bersama dirjen dan Kepala Dinasker Jabar dan pimpinan serta peserta magang ke Jepang dalam acara seremonial pelepasan tenaga magang. (Foto: Istimewa)

TIMES JABAR, BANDUNG – Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri Wilayah Jawa Barat (AP2L Jabar) adalah wadah bagi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang berkomitmen menyiapkan tenaga kerja siap global. Dalam dua tahun terakhir, AP2L Jawa Barat ini telah memberangkatkan ribuan hingga ratusan ribu peserta ke berbagai negara, terutama Jepang, melalui program pemagangan berkualitas.

Dengan pelatihan intensif dan kerja sama erat dengan mitra internasional, AP2L Jabar terus berperan dalam mencetak tenaga profesional yang kompeten, berdaya saing, dan siap membawa perubahan bagi masa depan bangsa.

H. Endy Setiaji, Ketua DPW 2 AP2LN Jawa Barat merasa senang dan bangga karena memiliki sosok Mentri Tenaga Kerja yang begitu peduli terhadap pemagangan. Sebagaimana belum lama berselang, peserta latihan gabungan sebanyak 246 di Bogor juga dilepas pemagangannya oleh Menaker, Prof. Yassierly, ST, MT, PHD. Dan hari ini, hadir juga memberikan restunya melepas 570 peserta magang di Bandung.

Ia menjelaskan bahwa AP2LN ini ada sekitar 198 sendi organisasi dengan 5 DPW dan salah satunya adalah DPW 2 Jabar. Adapun data di 2024 menunjukkan jumlahnya adalah sebanyak 44.869.

“Ada 42 sendi organisasi (so) di Jawa Barat ini dan ada 14 SO di Kota Bandung dan yang hadir sekarang untuk dilepas magang ke Jepang ini baru berasal dari SO kota Bandung, bukan dari Jawa Barat,” ungkap Endy dalam sambutannya di depan Menaker, Yassierly, Sabtu (15/Maret/2025).

 “Hari ini sebanyak 570 peserta magang yang dimana mereka itu keberangkatannya dijadwalkan di medio April sampai bulan Mei. Dan peserta di atas berasal dari SO Eikou Kakehashi Indonesia sebanyak 40 peserta, SO Mirai Nusantara sebanyak 100 peserta, SO Mulya Mandiri Indonesia sebanyak 200 peserta, SO Harapan Putra Bandung Indonesia 60 peserta, SO Nishi Jawa Jishu Senta ada 60 peserta, SO Sundagaiya 30 peserta, SO Global Mandiri Indonesia ada 40 peserta, dan terakhir SO Asta Karya 40 peserta,” terangnya.

Endi berharap ke 570 peserta magang ini bisa dilepas secara seremonial dan diberikan pesan oleh Menaker agar nanti bisa menjadi bekal bagi anak-anak peserta magang.

Ia pun menerangkan bahwa program magang ke luar negeri ini menjadi program unggulan karena dengan program magang ini bisa mendidik peserta-peserta atau masyarakat yang awalnya belum memiliki keterampilan bekerja menjadi tenaga yang terampil.

Menteri Tenaga Kerja RI,  Yassierly yang membuka sambutannya dengan pantun mendapat sambutan hangatan dari para peserta magang. Ia pun menyatakan kekagumannya atas perwakilan magang yang membawakan testimoninya dalam Bahasa Jepang.

“Satu kebahagiaan bertemu dengan adik-adik program pemagangan yang dikoordinisasi oleh AP2LN, terima kasih kepada Pak Firman dan dari SO, LPK yang berada di Jawa Barat.Program pemagangan ini menjadi prioritas kami dan tadi telah disampaikan oleh Kadisnaker Jabar, Dr. Teppy Wawan Dharmawan, SH bahwa ada isu terkait  tentang pengangguran,” ungkap Yassierly menambahkan.

“Akan tetapi, tidak hanya isu pengangguran saja sebetulnya, kita melihat ada opportunity sebenarnya. Kita punya pekerjaan rumah besar yakni Indonesia Emas tahun 2045 berarti itu sekitar 21 tahun lagi. Dan saya tadi tanya adik-adik peserta magang, usianya ada yang berusia 21 ada yang 25 berarti nanti pada tahun 2045, usianya berkisar 47 tahunan dan adik-adiklah yang akan menjadi pemimpin bangsa saat Indonesia Emas itu kita harapkan terwujud,” kata Yassierly.

Ia memaparkan bahwa agar hal itu terjadi, persiapan itu harus dipersiapkan dari sekarang. Yassierly pun menceritakan perjalanan dirinya ketika menempuh kuliah kedoktoran di Amerika Serikat selama 4 tahun, dua tahunnya ia isi dengan magang menjadi research associate di kampus dan juga menjadi Dosen Luar Biasa di sana.

Menaker pun menuturkan bahwa pemagangan ke luar Indonesia ini tidaklah hanya mensolusikan masalah pengangguran di Indonesia tetapi ini merupakan peluang. Peluang Dimana negara-negara di luar negeri sekarang ini mengalami aging society, para orang tua di sana semakin tua dan anak-anak mudanya pun terlalu pilah-pilih terhadap pekerjaan yang akan jadi sumber penghasilannya.

Anak-anak muda di sana hanya mau bekerja di tempat tertentu saja, sementara di sisi lain, Pembangunan di negaranya masif dan membutuhkan tenaga kerja. Hal ini otomatis membuat mereka berharap, tenaga kerja dari luar yang jadi solusinya.

“Dan Indonesia dilirik menjadi prioritas pertama karena pengalaman mereka hampir di semua negara, kalau tenaga kerja yang magang atau bekerja dari Indonesia, mereka dikenal baik-baik tidak seperti negara lain,” ungkap Menaker.

“Walaupun memang, catatan atau kendala pekerja Indonesia itu ada pada penguasaan bahasa asing. Namun, perihal bahasa kan sebetulnya bisa dipelajari dalam beberapa bulan tinggal di sana,” serunya.

Yassierly menuturkan bahwa berdasarkan pengalamannya, seseorang itu bisa dibilang menguasai Bahasa asing di suatu negara, syaratnya adalah jika ia sudah mampu mimpi dengan menggunakan bahasa asing  dan bisa mengomeli orang lain dengan bahasa asing misalnya Bahasa Jepang. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.