TIMES JABAR, BANDUNG – Grand Final Putri Hijabfluencer Jawa Barat 2025 yang digelar di De Majestic, Jalan Braga Nomor 1, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat menghadirkan kejutan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Selain menampilkan finalis muslimah berbakat dari berbagai daerah di Jawa Barat, acara tahun ini turut diramaikan oleh penampilan istimewa grup seni tradisional Manshur Angklung yang berkolaborasi langsung di atas panggung bersama tokoh utama kompetisi.
Suasana hangat menyelimuti ruangan ketika Manshur Angklung tampil membawakan lagu-lagu bernuansa budaya yang kemudian berpadu harmonis dengan suara dari Regional Director Putri Hijabfluencer Jawa Barat, Rina Mariana, dan Pembina kompetisi, Putri Maudi. Penampilan kolaboratif ini berhasil menyatukan elemen seni, tradisi, dan pesan pemberdayaan perempuan muslim dalam satu harmoni.
“Kolaborasi ini kami siapkan sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal yang selama ini menjadi bagian penting dari identitas para finalis. Kami ingin menunjukkan bahwa muslimah muda bisa tetap berkarya, relevan, dan membanggakan akar budayanya,” ujar Rina Mariana kepada TIMES Indonesia, Kamis (25/6/2025).
Menurut Rina, penyelenggaraan tahun ini memang menargetkan pendekatan yang lebih kreatif dan inklusif, tidak hanya berfokus pada pencapaian personal para peserta, tetapi juga mengajak mereka berinteraksi aktif dengan komunitas seni dan budaya di Jawa Barat.
“Kami ingin para finalis merasakan bahwa menjadi hijabfluencer bukan hanya soal gaya atau konten digital, tapi juga tentang membawa nilai dan pengaruh yang berdampak,” kata pemilik akun media sosial Instagram @rinamarr
Penampilan tersebut mendapat apresiasi meriah dari para tamu dan undangan yang hadir, termasuk perwakilan komunitas lokal, pelaku industri kreatif, serta keluarga finalis. Beberapa dari mereka bahkan ikut bernyanyi dan bertepuk tangan mengikuti alunan musik angklung.
Kehadiran unsur seni tradisional dalam panggung modern menjadi sorotan tersendiri, menegaskan bahwa Putri Hijabfluencer Jawa Barat tidak hanya menjadi ajang pencarian bakat, tetapi juga ruang aktualisasi nilai-nilai kebudayaan dalam konteks kekinian.
“Harapan kami, ajang ini bisa terus menjadi wadah bagi muslimah muda untuk tumbuh, berkarya, dan berani membuat perubahan nyata. Dunia digital membutuhkan lebih banyak suara perempuan yang menginspirasi,” ujar Rina menutup wawancara.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Faizal R Arief |