https://jabar.times.co.id/
Berita

Jepang Tetapkan Majalengka sebagai Pelopor Clean City Project di Indonesia

Rabu, 24 Desember 2025 - 23:14
Jepang Tetapkan Majalengka sebagai Pelopor Clean City Project di Indonesia Ketua NGO JACE, Johji Hayashi bersama Bupati Majalengka, H Eman Suherman. (FOTO: Jaja Sumarja/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, MAJALENGKA – Jepang secara resmi memilih Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai lokasi pelaksanaan Clean City Project, sebuah program strategis pengelolaan lingkungan berbasis teknologi ramah lingkungan. 

Keputusan tersebut diambil setelah Ketua NGO JACE, Johji Hayashi melakukan serangkaian komunikasi dan pertemuan dengan sejumlah daerah di Indonesia.

Johji Hayashi menjelaskan bahwa dari berbagai daerah yang ditemui, hanya Pemerintah Kabupaten Majalengka yang menunjukkan komitmen kuat dan keseriusan tinggi dalam menyelesaikan persoalan pengelolaan sampah.

"Antusiasme Bupati Majalengka, H Eman Suherman dinilai menjadi faktor utama terpilihnya Majalengka sebagai mitra proyek," ujar Johji Hayashi dalam wawancara khusus bersama TIMES Indonesia, Rabu (24/12/2025).

Solusi Pengolahan Sampah Tanpa Pembakaran

Clean City Project di Kabupaten Majalengka dirancang untuk menghadirkan solusi pengolahan sampah yang berkelanjutan dan minim dampak lingkungan. 

Johji Hayashi menilai metode konvensional seperti open dumping dan pembakaran menggunakan insinerator berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang, khususnya terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan generasi mendatang.

Johji-Hayashi-a.jpg

Sebagai alternatif, ia menawarkan teknologi mesin pengolah sampah inovatif yang mampu mengolah limbah tanpa proses pembakaran, sehingga dapat menekan emisi karbon secara signifikan dan menghindari dampak negatif jangka panjang.

Sejalan Target Jepang Zero Emisi 2050

Program ini merupakan bagian dari komitmen Jepang dalam mencapai target zero emission dan zero carbon pada 2050. Melalui lembaga EJEC, Jepang berupaya membantu negara-negara berkembang dalam memperbaiki tata kelola lingkungan.

"Kerja sama dengan Indonesia, termasuk Majalengka, juga sejalan dengan arahan Perdana Menteri Jepang sebelumnya, Fumio Kishida, yang mendorong kolaborasi strategis untuk mendukung Indonesia menuju negara maju berbasis pembangunan berkelanjutan," katanya.

Dalam pelaksanaan proyek ini, Johji Hayashi menegaskan bahwa pengoperasian teknologi tidak hanya melibatkan tenaga ahli dari Jepang. Pihak Jepang justru mendorong kemandirian SDM lokal, khususnya masyarakat Majalengka.

Sejumlah tenaga ahli yang direkomendasikan Pemerintah Daerah Majalengka akan mengikuti pelatihan langsung di Jepang. Pelatihan tersebut mencakup pengoperasian mesin, perawatan, hingga manajemen sistem pengolahan sampah modern.

Program Berkelanjutan Berskala Global

Clean City Project tidak berhenti pada tahap implementasi teknologi semata. Johji Hayashi memandang proyek ini sebagai bagian dari agenda jangka panjang berskala global. 

"Kabupaten Majalengka diharapkan menjadi model percontohan pengelolaan sampah ramah lingkungan di Indonesia," harap Johji Hayashi.

Rencana Pembangunan Pabrik Mesin di Majalengka

Sebagai tindak lanjut, Johji Hayashi juga berencana membangun pabrik produksi mesin pengolah sampah di Kabupaten Majalengka. Pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi mesin berteknologi tinggi yang akan dipasarkan ke berbagai negara, dengan target memperkenalkan produk "Made in Indonesia" ke pasar global. 

Rencana tersebut diproyeksikan memberikan dampak ekonomi signifikan, mulai dari penyerapan tenaga kerja lokal, pengurangan angka pengangguran, hingga peningkatan aktivitas industri di daerah.

Indikator Keberhasilan dan Pengurangan Emisi Karbon

Keberhasilan Clean City Project akan diukur melalui sejumlah indikator, di antaranya pengurangan volume sampah, efisiensi sistem pengangkutan, termasuk rencana penggunaan drone, serta penurunan emisi karbon di wilayah Majalengka.

"Data hasil implementasi proyek akan dilaporkan kepada Pemerintah Jepang sebagai bagian dari evaluasi pencapaian target zero emission 2050," imbuhnya.

Majalengka Diproyeksikan Jadi Pelopor Nasional 

Kabupaten Majalengka diproyeksikan menjadi daerah pelopor pengolahan sampah rendah emisi di Indonesia, sejalan dengan target nasional Indonesia menuju zero emisi karbon pada 2060, selain berdampak pada lingkungan

Proyek ini juga diyakini akan meningkatkan daya tarik Majalengka di tingkat global. Kehadiran investor, peneliti, dan wisatawan mancanegara diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, perhotelan, transportasi, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Majalengka.

Jepang Pilih Majalengka Jadi Lokasi Clean City Project

Kabupaten Majalengka, diproyeksikan menjadi daerah pelopor dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan melalui kerja sama Clean City Project dengan Jepang.

Meski demikian, Bupati Majalengka H. Eman Suherman menegaskan bahwa keberhasilan program ini belum dapat dinilai sebelum benar-benar terbukti di lapangan.

Bupati Eman menyampaikan bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari ikhtiar serius Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam menjawab kebutuhan publik, khususnya terkait persoalan pengelolaan sampah yang selama ini menjadi tantangan utama daerah.

"Ini adalah ikhtiar. Kita belum bisa mengatakan berhasil sebelum benar-benar terlihat dan terbukti. Karena itu kami mohon doa dan dukungan dari rekan-rekan media agar ikhtiar ini bisa berjalan dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat," ujar Bupati Eman.

Komitmen Pemda Jawab Persoalan Sampah

Menurut Bupati Eman, seluruh langkah yang ditempuh Pemerintah Daerah bersama Wakil Bupati merupakan upaya kolektif untuk menghadirkan solusi konkret atas persoalan lingkungan, termasuk masalah penanganan dan pengangkutan sampah yang selama ini menjadi keluhan masyarakat.

Ia menegaskan bahwa salah satu tujuan utama proyek ini adalah memberikan jawaban nyata terhadap kebutuhan publik melalui sistem pengolahan sampah yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.

Persiapan Lahan dan Infrastruktur Penunjang

Sejalan dengan rencana kerja sama tersebut, Pemerintah Kabupaten Majalengka juga mulai mempersiapkan berbagai kebutuhan pendukung, termasuk penyediaan lahan dan infrastruktur dasar.

Bupati Eman mengungkapkan bahwa pihak Jepang telah meminta Majalengka untuk menyiapkan lahan sebagai lokasi berdirinya mesin pengolah sampah berbasis teknologi ramah lingkungan.

"Setidaknya kami diminta untuk menyiapkan lahan. Setelah itu akan dibangun fasilitas pendukung, termasuk akses jalan dan bangunan. Semua itu akan kami siapkan secara bertahap," ungkapnya.

Namun demikian, Bupati Eman menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima detail teknis mengenai ukuran maupun kapasitas mesin yang akan dikirim ke Majalengka.

Target Pengiriman Mesin Awal 2026

Berdasarkan informasi awal yang diterima Pemerintah Daerah, mesin pengolah sampah tersebut direncanakan mulai dikirim ke Majalengka pada Februari mendatang. Bupati berharap seluruh tahapan dapat berjalan sesuai rencana.

"Mudah-mudahan semuanya bisa terlaksana dengan baik sesuai jadwal," ujarnya.

Bupati Eman juga menegaskan bahwa aspek transfer teknologi menjadi bagian penting dari kerja sama ini. Pihak Jepang, kata dia, berkomitmen melibatkan sumber daya manusia lokal agar Majalengka dapat mandiri dalam mengoperasikan teknologi tersebut.

"Nantinya akan ada minimal tiga orang SDM lokal yang dikirim untuk belajar langsung ke Jepang," jelasnya.

Dengan dukungan teknologi, peningkatan kapasitas SDM, serta kesiapan infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Majalengka optimistis dapat mengambil peran strategis sebagai daerah pelopor pengelolaan sampah rendah emisi di Indonesia.

Proyek Clean City Project ini diharapkan menjadi langkah awal Majalengka dalam mendukung target nasional Indonesia menuju zero emisi karbon 2060, sekaligus memperkuat posisi daerah sebagai pusat inovasi lingkungan yang berkelanjutan. (*)

Pewarta : Jaja Sumarja
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.