TIMES JABAR, BANDUNG – DPC Peradi Bandung menegaskan komitmennya memperkuat kualitas advokat di tengah perubahan besar lanskap hukum nasional. Melalui Rapat Kerja Cabang (Rakercab) 2025 yang digelar di Hotel Bumi Sangkuriang, Bandung, organisasi ini merumuskan ulang strategi kerja untuk satu tahun mendatang sekaligus mengevaluasi capaian periode sebelumnya.

Ketua DPC Peradi Bandung, Dr. Moh Ali Nurdin, SH, menegaskan bahwa Rakercab bukan sekadar agenda rutin, melainkan momen strategis untuk menata kembali arah organisasi. “Rakercab ini menjadi ruang penting bagi kami untuk melihat apa yang sudah berjalan, apa yang perlu diperbaiki, dan bagaimana setiap bidang dapat bekerja lebih optimal. Tujuan akhirnya adalah kemajuan Peradi Bandung secara menyeluruh,” ujar Ali kepada media, Jumat (21/11/2025).

Ali juga menyoroti momentum disahkannya Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang baru. Menurutnya, perubahan tersebut membawa implikasi langsung bagi profesi advokat. “KUHAP yang baru memberi ruang lebih luas bagi advokat. Ini langkah penting dalam perbaikan sistem peradilan pidana. Karena itu, seluruh anggota harus benar-benar memahami regulasi baru ini,” tegasnya.

Ia menilai perlu ada rangkaian seminar, kajian, dan lokakarya sebagai sarana pembekalan anggota. “Mau tidak mau, kita semua harus siap dengan aturan baru ini. Pemahaman yang keliru bisa berdampak serius dalam praktik,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakercab 2025, Togu Hutagalung, SH, menyatakan bahwa rakercab tahun ini berfokus pada peningkatan produktivitas seluruh bidang di DPC Peradi Bandung. Ia menekankan bahwa Peradi bukan sekadar organisasi profesi, tetapi juga pilar pelayanan publik, terutama bagi masyarakat pencari keadilan.

“Salah satu visi utama kami adalah menghadirkan advokat profesional dan berintegritas. Untuk mencapainya, anggota harus terus memperbarui pengetahuannya. Hukum berubah begitu cepat, dan advokat yang tidak adaptif akan tertinggal,” ujar Togu.

Togu juga menyinggung program pendidikan berkelanjutan yang menjadi andalan Peradi Bandung. Program ini menyiapkan advokat menghadapi berbagai perubahan regulasi, termasuk KUHP dan KUHAP terbaru. Ia menjelaskan bahwa sosialisasi tingkat nasional sebenarnya sudah berjalan, namun diperlukan penguatan di tingkat cabang.

“Target kami jelas: semua advokat Peradi Bandung harus siap menghadapi perubahan hukum dengan strategi yang tepat. Ini bukan hanya soal kepatuhan, tetapi soal menjaga kualitas profesi,” ucapnya.

Melalui Rakercab 2025, Peradi Bandung juga ingin membangun kultur kerja yang lebih solid dan kolaboratif. Togu berharap setiap bidang mampu memberikan kontribusi terbaik sehingga organisasi dapat bergerak serentak dalam mencapai visi dan misi. “Kami ingin membangun pola kerja yang guyub, saling menguatkan, dan berorientasi pada hasil,” tutupnya. (*)