TIMES JABAR, CIANJUR – Aparat kepolisian hingga kini masih berupaya menggali lebih dalam alasan di balik dugaan aksi bunuh diri yang dilakukan oleh seorang siswa sekolah dasar di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Kepala Polsek Ciranjang, AKP Yuddi Suharjo, mengungkapkan bahwa pihak penyidik telah melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk meneliti isi telepon genggam milik korban dan sang nenek. 

"Sejauh ini, kami belum menemukan petunjuk yang kuat, baik indikasi maupun hal-hal yang dapat dijadikan motif atau latar belakang korban melakukan tindakan tragis tersebut," ujar Yuddi ketika dimintai keterangan dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (24/10/2025).

Tidak hanya itu, tim dalam hal ini Polsek Ciranjang juga telah mengumpulkan sejumlah keterangan penting dari pihak sekolah serta teman-teman dekat korban sebagai bagian dari proses penyelidikan yang menyeluruh.

Sebelum insiden tragis ini terjadi, AKP Yuddi menjelaskan bahwa korban sempat menggunakan telepon selulernya, namun hasil pemeriksaan belum mengarah pada petunjuk jelas. Selain itu, korban juga tidak menunjukkan adanya perilaku atau gelagat aneh yang mencurigakan ia beraktivitas seperti biasa sehari-hari. 

Bahkan, sebelum ditemukan meninggal, anak berusia 10 tahun itu sempat bersekolah dan bermain sepak bola di bawah guyuran hujan. AKP Yuddi Suharjo menambahkan, "Korban kemudian kembali ke rumahnya. Tidak lama kemudian, sang nenek terkejut menemukan korban sudah dalam posisi tergantung di kusen pintu kamar."

Korban ditemukan tergantung menggunakan tali sepatu, dan di bawah kakinya ditemukan sebuah ember yang kuat diduga menjadi pijakan saat insiden itu terjadi, tutur Yuddi. Ia menegaskan bahwa korban diduga keras meninggal dunia akibat gantung diri. 

"Untuk sementara, kami belum dapat menyimpulkan motif kejadian ini. Pihak keluarga korban masih dalam suasana berduka. Kami akan segera memberikan perkembangan lebih lanjut dalam waktu dekat," imbuhnya. 

Peristiwa memilukan ini berawal ketika seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ditemukan tak bernyawa dengan tubuh tergantung menggunakan tali sepatu di kusen pintu kamar tidur rumah sang nenek.

Paman korban, TF (43), menyatakan keterkejutannya atas tragedi yang menimpa keponakannya, karena pihak keluarga sama sekali tidak menduga korban akan mengakhiri hidup dengan cara mengenaskan seperti itu. 

"Kami sangat heran, sebab sebelumnya korban tidak menunjukkan gelagat apa-apa, apalagi yang aneh dan mencurigakan," kata TF saat ditemui.

Ia juga menuturkan bahwa nenek korban, yang selama ini tinggal berdua dengan korban, adalah orang pertama yang menemukan tubuhnya. 

"Neneknya kaget sekali, kemudian langsung memanggil tetangga sekitar untuk meminta pertolongan," ujarnya menjabarkan. Sayangnya, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

AKP Yuddi Suharjo mengkonfirmasi bahwa lokasi kejadian berada di rumah nenek korban yang beralamat di Kampung Cihaur, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan luar atau visum, Yuddi menjelaskan, penyebab kematian korban diduga kuat karena gantung diri, mengingat tidak ada tanda-tanda kekerasan lain yang ditemukan pada tubuh korban. 

"Kondisi korban sesuai dengan ciri-ciri orang yang meninggal karena gantung diri, termasuk ditemukannya cairan," jelas Yuddi di kantor Desa Gunungsari menambahkan.

Pihak keluarga telah menerima kepergian korban dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan autopsi. Menurut Yuddi, "Jenazahnya sudah dikebumikan oleh pihak keluarga." Penyelidikan motif masih terus dilakukan karena keluarga masih berduka. (*)

*WARNING
Peringatan keras disampaikan bahwa bunuh diri bukanlah solusi dari setiap permasalahan hidup. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang dengan pikiran untuk bunuh diri, mohon segera cari bantuan profesional jangan pernah menghadapi beban sendirian.