TIMES JABAR, BANDUNG – Memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung (KAI Daop 2 Bandung) menggelar kegiatan berbagi makanan pokok lokal berupa rebusan berbagai bahan pangan alternatif kepada para pelanggan di Stasiun Bandung, Jumat (24/10/2025).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara KAI Daop 2 Bandung dengan KAI Services sebagai bentuk kepedulian terhadap pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong masyarakat untuk menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang.
Dalam kegiatan tersebut, KAI membagikan secara gratis berbagai makanan rebusan seperti pisang, ubi, jagung, dan kacang rebus kepada para penumpang Kereta Api Parahyangan yang sedang menunggu waktu keberangkatan di Stasiun Bandung.
Kepala Daerah Operasi 2 Bandung, Dicky Eka Priandana, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan KAI terhadap semangat Hari Pangan Sedunia 2025, yang mengusung tema “Bergandengan Tangan untuk Makanan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik.”
“Melalui kegiatan sederhana ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih menghargai sumber daya pangan lokal, khususnya di Jawa Barat. Kami ingin mengingatkan bahwa makanan bergizi tidak harus mahal, karena pangan lokal seperti ubi, jagung, atau pisang merupakan alternatif sehat dan ramah lingkungan,” ujar Dicky. Jumat (24/10/2025).
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari implementasi ketahanan pangan lokal Jawa Barat yang selaras dengan misi pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada beras sebagai satu-satunya sumber karbohidrat utama.
“Rebusan adalah contoh nyata pangan alternatif yang mudah diolah, bernilai gizi tinggi, dan mendukung keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Selain membagikan makanan rebusan, KAI Daop 2 Bandung juga mengedukasi pelanggan agar tetap menjaga kebersihan area stasiun dengan membuang sampah pada tempatnya. Program ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam mendukung inisiatif keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability) yang sejalan dengan visi perusahaan “Rail to Green Future.”
Kegiatan berbagi pangan lokal ini mendapatkan sambutan hangat dari para pelanggan. Banyak di antara mereka yang menyampaikan apresiasi terhadap langkah KAI yang tidak hanya fokus pada layanan transportasi, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan edukatif.
“Saya sangat senang bisa menikmati makanan tradisional seperti ubi rebus sambil menunggu kereta. Ini mengingatkan pada masa kecil di kampung dan sekaligus jadi edukasi yang bagus buat anak-anak muda,” ujar salah satu penumpang KA Parahyangan, Rini (34), asal Garut.
Dalam kesempatan yang sama, Dicky juga menekankan bahwa upaya memperkenalkan pangan lokal nonberas merupakan langkah penting dalam membangun kemandirian pangan nasional.
Menurutnya, masyarakat Indonesia harus lebih mengenal dan mencintai hasil bumi sendiri seperti singkong, jagung, pisang, dan kacang-kacangan, yang kaya akan nutrisi dan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi petani lokal.
“Kami berharap generasi muda terutama di perkotaan bisa lebih mengenal keberadaan bahan pangan lokal pengganti nasi yang enak, murah, dan sehat. Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga ketahanan pangan lokal serta meningkatkan nilai jual produk makanan tradisional tersebut,” tutur Dicky menutup kegiatan.
Hari Pangan Sedunia (World Food Day) diperingati setiap 16 Oktober untuk memperingati berdirinya Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1945. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran global terhadap pentingnya ketahanan pangan, gizi, dan keberlanjutan pertanian di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan populasi dunia.
Tahun 2025, FAO mengusung tema “Water is Life, Water is Food – Leave No One Behind,” yang menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya air sebagai faktor utama dalam menjaga produksi pangan dunia. (*)
| Pewarta | : Harniwan Obech |
| Editor | : Faizal R Arief |