TIMES JABAR, BANJAR – Rencana pembelian mobil dinas di APBD 2026 menuai sorotan tajam dari Paguyuban Pedagang Pasar Banjar.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Banjar, Aa Sukmana menilai bahwa rencana tersebut dianggap melukai hati masyarakat mengingat saat ini situasi perekonomian sedang dalam kondisi sulit.

"Rencana tersebut bisa menimbulkan kegaduhan karena pemerintah dianggap tidak peka dengan kondisi saat ini," cetusnya, Sabtu (13/9/2025).

Sukmana mengatakan bahwa selama ini Pemerintah selalu berdalih efisiensi dan minimnya anggaran saat warga pasar mengeluhkan beberapa perbaikan di Pasar Banjar.

"Masa untuk kepentingan masyarakat selalu berdalih gak ada anggaran tapi untuk mobil dinas yang saat ini gak terlalu urgent dianggarkan dengan nominal yang besar," sergahnya.

Sukmana berharap pemerintah tidak menutup mata atas situasi memanas yang diakibatkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.

"Harusnya jangan bikin gaduh lagi. Kemarahan rakyat belum reda lho, bisa kan di tunda dulu sampai situasinya membaik. Gunakanlah dulu kendaraan invetaris yang ada dahulu," harapnya.

Sukmana juga berharap kepala daerah lebih memperbaiki kinerjanya dahulu sebelum memperbarui kendaraan dinasnya karena saat ini masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang dapat memahami kondisi rakyatnya.

"Saat ini masyarakat sedang menyoroti kiprah para pejabat tinggi dan bagaimana perilaku mereka, jangan sampai menuai sorotan. Justru harus meningkatkan empati kepada masyarakatnya, jangan malah membuat kegaduhan baru. Di satu sisi masyarakat kesusahan, kehilangan pekerjaan tapi disisi lain malah mau difasilitasi mobil dinas ditengah kinerjanya yang belum kelihatan," bebernya.

Sukmana mendorong agar pemerintah hati-hati dalam mengambil kebijakan ditengah krisis ekonomi yang melanda. "Kami harap rencana tersebut dibatalkan untuk saat ini," pungkasnya. (*)