TIMES JABAR, JAKARTA – Ketua Umum Kasantri Indonesia Mesiyarti Munir menggelar lomba dan seminar nasional pada peringatan Hari Santri pada 24-25 Oktober 2025 di Jakarta.

Mesiyarti mengatakan, kegiatan lomba yang digelar Kasantri Indonesia di wilayah Jakarta Timur diikuti oleh 60 pesantren dengan jumlah peserta mencapai 500 orang dan pada hari ini, Sabtu (25/10/2025) digelar Seminar Nasional.

Bertemakan Santri Berdaya Membangun Peradaban Bangsa, kegiatan seminar Kasantri ini menghadirkan sejumlah pembicara diantaranya Ketum Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah dan perwakilan MUI Jakarta Timur.

“Kegiatan ini nih sebenarnya mengapresiasi para santri dalam Hari Santri dan memberikan ruang bersilaturahmi untuk para pesantren. Kemudian dalam acara seminar ditargetkan untuk pimpinan dan para santri di pondok pesantren,“ ucapnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (25/10/2025).

Menurutnya, kegiatan lomba dan seminar yang digelar Kasantri Indonesia yang merupakan ikatan alumni santriwati dari berbagai pesantren bertujuan untuk mempromosikan pesantren.

“Sebenarnya acara seperti ini seminar, kemudian ada acara lomba adalah upaya kami dalam mempromosikan pesantren dan pesantren itu bisa menyesuaikan dengan keadaan zaman,“ katanya.

Sebagai alumni sendiri, Kasantri bersama para alumni juga turut berperan aktif terhadap perkembangan pesantren dan Kasantri juga turut memberdayakan alumni untuk mengabdi kepada pesantren melalui kegiatan-kegiatan seperti seminar dan pelatihan gratis.

“Kami tetap mengharapkan pesantren ini mampu menjadi tonggak perubahan peradaban bangsa,“ tegasnya.

Apresiasi Pembentukan Ditjen Pesantren 

Setelah mendapatkan restu Presiden Prabowo Subianto terkait pembentukan Ditjen Pesantren, Mesiyarti mengapresiasi langkah tersebut karena dinilai memberikan ruang supaya pesantren itu juga diberikan akses untuk perbaikan dan renovasi pesantren,“ ungkapnya.

Menurutnya, Ditjen Pesantren hadir dalam rangka peningkatan profesionalisme dan bahkan usia pesantren ada yang lebih tua dibandingkan usia Indonesia sendiri.

“Pesantren itu merupakan denyut nadinya dari dari Indonesia karena pesantren itu hadir lebih jauh daripada Indonesia merdeka sendiri. Pesantren itu menjadi tonggak, tonggak dari zaman penjajahan,“ sebutnya.

“Jadi pesantren itu diharapkan mampu berbenah, kemudian mampu memperbaiki hal-hal yang berkurang, dan Ditjen ini merupakan kado untuk santri dan pesantren seluruh Indonesia,“pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta Adib yang mengatakan hadirnya Ditjen Pesantren akan memperkuat dan memperkokoh pesantren di Indonesia. “Semoga pesantren Indonesia, makin kuat, makin kokoh dan makin besar,“ tandasnya.