TIMES JABAR, BANJAR – Pelayanan pengelolaan sampah yang dilakukan Kamisama terus menuai polemik. Kali ini, Forum Ketua RT di Kelurahan Purwaharja, Kota Banjar mendatangi Kamisama untuk melakukan audensi, Rabu (9/4/2025).
Lalak Siti Malak selaku Ketua Forum mempertanyakan pelayanan Kamisama dalam pengelolaan sampah serta apa yang menjadi kendala sehingga Kamisama panen hujatan dari masyarakat.
"Padahal warga sudah membayar iuran sesuai kesepakatan. Tapi Kamisama sendiri tidak bisa menepati kesepakatan yang ada," katanya.
Mirisnya, lanjut Lalak, pihak Kamisama justru diketahui tidak pernah menyetorkan retribusi sampahnya ke Dinas LH Kota Banjar.
"Jadi ada apa sebetulnya ini? Warga sudah menjalankan kewajibannya tapi pelayanan Kamisama mengecewakan dan ironisnya mereka tak bayar retribusi ke pemerintah. Terus kenapa Pemerintah diam saja?" Keluh Lalak.
Ketua Forum mendesak agar Kamisama segera menyelesaikan persoalan yang selama ini datang.
"Jika dalam waktu dua bulan tidak ada penyelesaian kami menuntut Kamisama untuk tutup saja," ujarnya.
Lalak sendiri mempertanyakan peranan Pemerintah yang terkesan menutup mata ditengah gelombang protes warga yang kecewa dengan pelayanan Kamisama.
"Ada apa dengan Pemerintah Kota Banjar? Kenapa kali ini tidak tegas dengan adanya permasalahan yang menimpa warganya? Semestinya pemerintah menerapkan batas toleransi jikapun ada tunggakan retribusi dan memberikan tenggat waktu. Warga dipungut iuran lho tapi Kamisama tidak setor retribusi ke pemerintah, ada apa ini?" Tutur Lalak.
Hal senada disampaikan Ahmad Farid, perwakilan warga Perum di sebrang TPS Kamisama yang meminta agar Kamisama pindah dari kawasan tersebut.
"Sejak awal kita menolak ada TPS disini. Tapi tanpa izin kami akhirnya tetap diresmikan dan sekarang banyak sekali menimbulkan permasalahan. Di lingkungan sini juga tidak ada kontribusinya sama sekali kecuali mengeluarkan bau yang sangat mengganggu dan munculnya banyak lalat di lingkungan kami," tandasnya.
Menurutnya, persoalan yang terjadi selama ini menunjukan kurangnya persiapan dan perencanaan di tubuh manajemen Kamisama.
"Kalau sudah terencana tidak akan muncul persoalan seperti ini sehingga yang dirugikan tentunya warga di lingkungan terdekat TPS Kamisama karena terdampak polusi udaranya tanpa ada kompensasi apapun," katanya.
Delta Noval selaku Kepala TPS Kamisama saat dimintai keterangan mengaku bahwa pihaknya membuka lebar langkah audensi yang disampaikan Forum Ketua RT.
"Kami sadari masih banyak kekurangan sehingga dengan kedatangan forum kami harapkan dapat menghasilkan solusi agar kita dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi," katanya.
Terkait keluhan warga atas keterlambatan pengangkutan sampah di masa lebaran, Delta berujar hal tersebut dikarenakan volume sampah yang meningkat dan keterbatasan petugas di lapangan.
"Motoris kami ada lima orang dan peningkatan volume sampah pada masa lebaran membuat kami cukup kewalahan," katanya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pengelolaan Sampah di Purwaharja Kota Banjar oleh Kamisama Terus Menuai Polemik
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Deasy Mayasari |