https://jabar.times.co.id/
Berita

Mengenang Sepak Terjang Lily Wahid, Dipecat DPR Hingga Bentuk Tim 9 Skandal Bank Century

Senin, 09 Mei 2022 - 20:54
Mengenang Sepak Terjang Lily Wahid, Dipecat DPR Hingga Bentuk Tim 9 Skandal Bank Century Hj. Lily Chodidjah Wahid adik kandung dari Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid akan dimakamkan di Pesantren Tebuireng Jombang, Selasa (10/5/2022). (FOTO: Tempo/Zulkarnain)

TIMES JABAR, MOJOKERTO – Kabar duka menyelimuti keluarga besar pondok pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang. Seperti diberitakan TIMES Indonesia sebelumnya, Hj. Lily Chodidjah Wahid (Lily Wahid) merupakan adik kandung dari Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat, Senin (9/5/2022).

Beliau akan disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor. Besok Selasa, (10/5/2022) akan dikebumikan di kompleks pemakaman tebuireng Jombang, Jawa Timur. Lantas bagaimana profil dan sepak terjang perpolitikan adik Lily Wahid? Dilansir dari berbagai sumber, berikut kami paparkan.

Profil Hj. Lily Chodidjah Wahid

Lily Chodidjah Wahid lahir di Jombang, 4 Maret 1948. Beliau merupakan putri dari KH. Wahid Hasyim, Menteri Agama pertama Republik Indonesia (Kemenag RI). Lily Wahid juga merupakan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Hasyim Asy'ari. Ayah dan Kakeknya menyandang gelar pahlawan nasional.

Lily merupakan adik kandung KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Gus Dur hingga saat ini masih diperjuangkan untuk menyandang sebagai pahlawan nasional.

Suami Lily Wahid bernama alm. Indrawanto yang lebih dulu meninggal di tahun 1987. Lily Wahid dikaruniai tiga orang anak.

Dalam kancah politik nasional, Lily Wahid isa dibilang pendatang baru. Namanya baru mulai dikenai publik ketika mendukung kepengurusan PKB hasil Muktamar Ancol awal 2008 yang melahirkan Muhaimin Iskandar dan Lukman Edy. Masing-masing sebagai ketua umum dan sekretaris jenderal.

Waktu itu, Lily berseberangan dengan kakaknya, Gus Dur. Lantaran jasanya itu, Lily Wahid selanjutnya ditempatkan sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB. Menyandang posisi tersebut, Lily makin dikenal publik.

Pada tahapan Pemilu 2009, Lily selanjutnya melenggang ke DPR setelah memenangkan pertarungan di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur II.

Dipecat Anggota DPR-RI Karena Tolak Kenaikan BBM

Lily Chodidjah Wahid adalah anggota DPR RI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Timur. Saat itu, Lily Chodidjah ditempatkan di Komisi I DPR RI yang menangani Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu), Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kominfo), Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Pertahanan  dan TNI.

Lily Chodidjah pernah diberhentikan karena dianggap karena terlalu kritis menentang kenaikan BBM dan mendukung Panitia Khusus Hak Angket Bank Century.

Bentuk Tim 9 Skandal Bank Century

Bersama politisi perempuan dari partai lain, Lily menjadi inisiator koalisi politisi perempuan di parlemen. Saat skandal Bank Century mencuat, Lily bersama delapan anggota DPR dari lintas fraksi berinisiatif membentuk Tim Sembilan. Tim inilah yang menggagas usulan penggunaan hak angket DPR untuk mengusut kasus pengucuran dana Rp 6,7 triliun ke Bank Century.

Boleh dikata, langkah Lily ini cukup berani. Sebab saat itu tidak ada satupun politisi PKB yang berani menyatakan mendukung Pansus Century, apalagi menjadi inisiator. Beberapa elite PKB malah menyesalkan sepak terjang Lily. Tapi dia yakin dengan apa yang dilakukannya. Bukan hanya di parlemen, di partainya sekalipun dia kritisi.

Lily Wahid: Mengenal Politik Sejak Remaja

Saat masih remaja, dia sudah mengenal politik. Ketika usianya masih sekitar 19 tahun, Lily sempat dicalonkan menjadi anggota DPR. Namun dia memutuskan membatalkan pencalonan karena sudah banyak anggota keluarga yang menjadi caleg kala itu. Terlebih dia memang lahir dari keluarga Wahid Hasyim yang dekat dengan hirup pikuk politik.

Bagi Lily, politik tidak identik sebagai upaya perebutan kekuasaan.  Menurutnya, makna politik sesungguhnya adalah cara untuk mencapai kemakmuran rakyat. Untuk mencapai tujuan itu, setiap orang bisa memainkan perannya masing-masing sesuai kemampuannya.

Masyarakat biasa bisa berpartisipasi dalam politik dengan ikut menyampaikan aspirasinya terhadap situasi perkembangan negara lewat saluran-saluran yang ada. Maka, Lily Wahid tidak takut untuk menyuarakan kebenaran. Prinsipnya, katakanlah yang benar meski itu pahit. (*) 

Pewarta : Thaoqid Nur Hidayat
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.