TIMES JABAR, DEPOK – Sosok muda bernama lengkap Chaitlyn Arvianti kini menjadi sorotan setelah kiprahnya dalam dunia pariwisata Jawa Barat mencuri perhatian banyak pihak.
Di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Chaitlyn yang memiliki hobi traveling dan public speaking ini telah membuktikan bahwa semangat, komitmen, dan cinta pada budaya lokal dapat membawa perubahan besar.
Lahir dan besar di Kota Depok, Chaitlyn merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan di Program Studi Manajemen Bisnis Pariwisata Universitas Indonesia (UI).
Selain aktif sebagai mahasiswi, Chaitlyn juga dikenal sebagai traveler aktif dan penggiat public speaking. Akun media sosial Instagram miliknya @chaitlynarv kerap dipenuhi konten seputar pariwisata dan budaya lokal.
“Segala upaya saya ini berkat doa dan dukungan penuh dari orang tua. Sebagian besar pencapaian merupakan hasil dari kasih sayang dan pengorbanan mereka yang tiada henti,” katanya kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).
Rangkaian Prestasi di Tingkat Internasional
Perjalanan Chaitlyn di dunia pariwisata dan advokasi budaya dimulai sejak usia belia. Ia berhasil meraih:
1. Juara 1 SDGs Presentation di Jepang 2024 dengan platform digital tentang SDG 4: Quality Education
2. SDGs Ambassador di Seoul, Korea Selatan, 2024
3. 3rd Runner Up dan Most Favorite Duta Pariwisata Jawa Barat 2025
Melihat Potensi Besar Pariwisata Jawa Barat
Bagi Chaitlyn, potensi pariwisata Jawa Barat sangat besar. “Jawa Barat itu kombinasi lengkap antara alam, budaya, dan kreativitas masyarakatnya,” katanya. Dalam hal ini ia menyebut destinasi seperti Gunung Tangkuban Perahu, Kawah Putih, hingga desa wisata edukatif sebagai aset yang bisa bersaing secara global.
Sebagai Duta Pariwisata, ia berfokus pada promosi digital, pemberdayaan komunitas lokal, dan edukasi wisatawan tentang budaya Sunda. Dia juga menekankan pentingnya pariwisata berkelanjutan yang selaras dengan SDG 8 dan SDG 11.
Peluang dan Tantangan dalam Kampanye Wisata
Menurut Chaitlyn, kemajuan infrastruktur seperti Kereta Cepat Whoosh dan Bandara Kertajati adalah peluang besar dalam memperluas akses wisata. Ia juga melihat kekuatan media sosial sebagai sarana kampanye efektif yang murah dan menjangkau luas.
Namun, ia tidak menutup mata terhadap tantangan. Mulai dari sampah, over-tourism, hingga kurangnya pemahaman wisatawan akan etika lokal masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan bersama.
Dari Depok ke Dunia: Diplomasi Budaya Lewat Kebaya
Saat ini, Chaitlyn tengah aktif berkolaborasi dengan berbagai tokoh dan instansi, termasuk Lenggang Puspita, Dinas Pariwisata Depok, hingga Kemenparekraf RI.
Lebih lanjut dirinya telah merancang kunjungan diplomasi budaya ke negara Filipina, Jerman, dan negara lain, membawa misi budaya khas Jawa Barat, termasuk kebaya.
“Pada 29 April 2025, saya bersama 15 perempuan Depok naik OREN mengenakan kebaya. Ini bentuk visualisasi cinta budaya kami,” ucapnya. Rangkaian ini akan berlanjut dalam parade kebaya dan perayaan Hari Kebaya di Depok Open Space, Juli 2025.
Harapan dan Ajakan
Ke depannya, lebih jauh Chaitlyn berharap bisa menjadi duta budaya yang tidak hanya memperkenalkan Jawa Barat ke dunia, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk turut melestarikan budaya.
“Kalau bukan kita yang mencintai budaya sendiri, siapa lagi?” tutupnya sembari tersenyum dengan nada penuh semangat.(*)
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Faizal R Arief |