TIMES JABAR, BANDUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat tugas dan fungsinya di daerah dengan melantik Kepala OJK Provinsi Jawa Barat (OJK Jabar) Darwisman menggantikan pejabat sebelumnya Imansyah yang telah memasuki masa purnabakti.
Pengukuhan yang berlangsung di Gedung Pakuan, Selasa, dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, jajaran Forkompinda Jawa Barat serta perwakilan Industri Jasa Keuangan di Jawa Barat.
“Hari ini, kita mengukuhkan Bapak Darwisman sebagai Kepala OJK Provinsi Jawa Barat yang baru. Beliau menjabat sebagai Kepala OJK Provinsi Jawa Barat sejak 1 Maret 2025 menggantikan Bapak Imansyah yang telah memasuki masa purnabakti,” kata Dian Ediana Rae dalam sambutannya.
Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa sebagai salah satu provinsi dengan perekonomian terbesar di Indonesia, Jawa Barat memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Kinerja perekonomian Jawa Barat mencatatkan pertumbuhan di tahun 2024 sebesar 4,95 persen yang menempatkannya pada posisi ke-2 di Pulau Jawa dan posisi ke-16 secara nasional.
Adapun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tahun 2024 sebesar Rp1.752 triliun, terbesar ketiga secara nasional setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Sementara itu dari sektor industri menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dengan porsi 42,30 persen, diikuti sektor Perdagangan (14,46 persen) dan Konstruksi (8,16 persen).
“Kami percaya bahwa dengan kompetensi dan pengalaman yang Bapak Darwisman miliki, OJK Jabarakan semakin kuat dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab, terutama dalam pengawasan, perlindungan konsumen, dan pengembangan sektor keuangan yang sehat dan inklusif,” kata Dian.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut positif upaya OJK yang secara resmi mengukuhkan Kepala OJK Provinsi Jawa Barat tersebut.
Menurutnya, Jawa Barat merupakan provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia dan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Berbagai sektor usaha tumbuh pesat, mulai dari industri manufaktur, agribisnis, ekonomi kreatif, hingga sektor digital yang semakin berkembang.
Namun demikian, terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi antara lain pemerataan akses keuangan dan layanan keuangan hingga ke pedesaan. Hal ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Sebagai regulator yang memiliki peran strategis dalam pengawasan dan pengembangan sektor jasa keuangan, OJK berperan besar dalam menciptakan ekosistem keuangan yang sehat, stabil, dan inovatif.
Tantangan utama yang dihadapi saat ini meliputi peningkatan literasi keuangan masyarakat, pelindungan terhadap konsumen dari investasi ilegal, serta akses pembiayaan yang lebih luas bagi UMKM, petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil di daerah.
“Dalam konteks Jawa Barat, kita melihat masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses ke produk dan layanan keuangan formal. Kehadiran OJK di Provinsi Jawa Barat dapat mendukung pertumbuhan perbankan di Jawa Barat. OJK datang harapannya bank keliling hilang,” katanya.
Gubernur Jawa Barat menyatakan akan terus memberikan dukungan terhadap OJK dalam upaya menjaga stabilitas serta pertumbuhan sektor jasa keuangan di Jawa Barat.
Juga siap untuk terus berkolaborasi dengan OJK dalam berbagai program dan kebijakan yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor keuangan.
“Selamat bekerja (Bapak Darwisman, Kepala OJK Jabar yang baru). Sukses selalu. Kita punya pekerjaan rumah untuk perbankan di Jawa Barat,” pungkas Dedi. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Ronny Wicaksono |