TIMES JABAR, CIANJUR – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur mengambil bagian aktif dalam inisiatif penanaman pohon mangrove di wilayah Pantai Sinar Laut, yang berlokasi di Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
Kegiatan kolaboratif ini merupakan upaya strategis merehabilitasi dan konservasi lingkungan pesisir untuk meredam abrasi serta memelihara keberlanjutan ekosistem pantai.
Kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen bersama terhadap kelestarian alam, yang meliputi Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Salatri, Arif Gunawan bersama jajarannya, Komandan Lanal Bandung, Erfan Indra Darmawan beserta stafnya.
Turut hadir, Kepala Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (PKHP) Kabupaten Cianjur, Iwan Setiawan, Camat Agrabinta, Ijuh Sugandi, Kapolsek Agrabinta, AKP A. Nanda Rihardja, Danramil Agrabinta, serta para undangan penting lainnya.
Administratur KPH Cianjur, Ade Sugiharto, menyampaikan bahwa keterlibatan KPH Cianjur ini adalah perwujudan tanggung jawab institusi dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup dan alam, khususnya di kawasan kerja yang memiliki garis pantai.
"Partisipasi Perhutani dalam penanaman mangrove ini merupakan wujud nyata terhadap kelestarian lingkungan sekaligus upaya peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana, terutama dalam mengantisipasi abrasi di pesisir selatan Cianjur," terangnya, Minggu (16/11/2025).
Di sisi lain, Komandan Lanal Bandung, Erfan Indra Darmawan, menjelaskan mengenai peran fundamental hutan mangrove dalam menjaga stabilitas kawasan pesisir khususnya di pantai selatan Cianjur.
Menurut pandangannya, kerapatan akar mangrove sangat efektif melindungi tanah dari erosi air laut, sekaligus membantu mempercepat dekomposisi limbah organik yang terbawa oleh arus ke pantai.
Erfan Indra Darmawan menuturkan bahwa inisiatif penanaman ini diharapkan membawa manfaat positif jangka panjang, baik untuk perlindungan ekosistem maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
"Artinya program penanaman ini juga memiliki peran krusial sebagai momentum untuk menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya merawat dan menjaga lingkungan pesisir," ungkapnya menjabarkan.
Sinergi yang terjalin antara Perhutani, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), dan masyarakat luas diharapkan tidak hanya berhenti di sini, tetapi akan terus berlanjut dan diperkuat melalui berbagai inisiatif konservasi di waktu mendatang.
"Komitmen bersama ini menjadi modal utama untuk menciptakan lingkungan pesisir yang lestari dan tangguh demi anak dan cucu kita kelak," ucapnya. (*)
| Pewarta | : Wandi Ruswannur |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |